Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 24 May 2017

Kritik Keras ‘Khotbah’ Trump, Siapa Sebenarnya Abdel Bari Athwan?


islamindonesia.id – Kritik Keras ‘Khotbah’ Trump, Siapa Sebenarnya Abdel Bari Athwan?

 

Dalam tulisan sebelumnya, Islam Indonesia sudah memuat tentang catatan kritis seorang jurnalis senior atas pidato Presiden Amerika Serikat Donald Trump di forum Arab Islamic American Forum 2017 yang digelar di Riyadh atas prakarsa Raja Salman bin abdul Azis.

[Baca: Catatan Kritis Jurnalis Senior Palestina Abdel Bari Athwan Atas ‘Khotbah’ Trump di Riyadh]

Jurnalis senior tersebut bernama Abdel Bari Athwan. Siapa sebenarnya dia? Berikut sekilas ulasan tentangnya.

***

Abdel Bari Athwan adalah pemimpin redaksi situs berita dan opini berbahasa Arab Rai al-Youm, yang juga pernah menjadi editor surat kabar pan-Arab Al Quds Al Arabid.

Jurnalis senior ini lahir pada tanggal 17 Februari 1950 di Deir al-Balah, sebuah kamp pengungsi Palestina di Jalur Gaza, dua tahun setelah kemunculan Israel. Orang tuanya Zilfa dan Muhammad Athwan tinggal di Isdud. Dia adalah salah satu dari 11 bersaudara. Setelah menamatkan pendidikan Sekolah Dasar di kamp tersebut, pendidikannya berlanjut di Yordania pada tahun 1967, dan kemudian di Kairo, Mesir.

Pada tahun 1970, ia kuliah di Universitas Kairo, tempat ia belajar jurnalisme dan menerima ijazah diploma dalam bidang terjemah Inggris-Arab. Setelah lulus, ia mulai bekerja sebagai jurnalis. Pertama dengan surat kabar Al Balaagh di Libya, lalu bersama Al Madina di Arab Saudi. Pada tahun 1978, dia pindah ke London, tempat dia tinggal sejak itu, dan bekerja dengan Asharq Al Awsat, sebuah harian internasional utama Saudi. Pada tahun 1980, dia mendirikan kantor Al Madina di London dan pada tahun 1984 kembali ke Asharq Al Awsat.

Pada tahun 1989, Al Quds Al Arabi didirikan oleh para ekspatriat dan Abdel Bari Atwan ditawari posisi sebagai pemimpin redaksi, yang dipegangnya sejak itu. Majalah ini pada tahun 2007 tumbuh menjadi salah satu harian pan-Arab utama, dan dikenal karena nasionalisme Arab yang melenceng dan pertahanan Palestina, menyebabkannya dilarang dan disensor berulang kali di beberapa negara Arab karena kritik vokal atas apa yang dituduhkan surat kabar tersebut. Yakni terkait peraturan otokratis dan penghormatan mereka yang berlebihan kepada Israel dan Amerika Serikat.

Sebagai editor Al Quds Al Arabi, Abdel Bari Athwan telah menjadi tokoh Arab ternama, dan merupakan tamu reguler di Dateline London di BBC World, Sky News, Al Jazeera English dan CNN World, serta beberapa kanal berbahasa Arab lainnya.

Selain itu, Athwan juga telah menyumbangkan banyak editorial ke berbagai surat kabar Inggris termasuk The Guardian, The Mail on Sunday, Herald Skotlandia dan lain-lain; dan pada saat yang sama dia juga seorang kolumnis untuk Gulf News.

Dia telah menulis empat buku, terkait ISIS: The Digital Khilafah, yang diterbitkan oleh Saqi Books dan University of California Press pada tahun 2015. Athwan juga telah menyumbangkan bab dan esai untuk beberapa buku dan jurnal akademis dan spesialis.

Beberapa buku hasil karya Athwan antara lain: The Secret History of Al-Qa’ida, A Country of Words: The Life of Abdel Bari Atwan: A Palestinian Journey from the Refugee Camp to the Front Page, After Bin Laden: Al-Qa’ida, The Next Generation, dan Islamic State: The Digital Caliphate.

 

EH / Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *