Satu Islam Untuk Semua

Monday, 14 December 2020

Kenali Somaya Faruqi, Gadis Afghanistan Berusia 18 tahun yang Telah Memenangkan Berbagai Penghargaan Internasional karena Menciptakan Ventilator Robotik Corona yang Berbiaya Murah


islamindonesia.id – Kenali Somaya Faruqi, Gadis Afghanistan Berusia 18 tahun yang Telah Memenangkan Berbagai Penghargaan Internasional karena Menciptakan Ventilator Robotik Corona yang Berbiaya Murah

Di kota Herat, Afghanistan timur, Somaya Faruqi, seorang siswa sekolah menengah yang masih berusia 18 tahun, sedang menyetel penutup hisap saat dia melakukan sentuhan akhir sebelum meluncurkan ventilator berbobot ringan dengan biaya produksi murah yang dibuat olehnya dan enam wanita muda lainnya.

Somaya Faruqi beserta timnya. Foto: UNICEF

Tim Robotika Afghanistan yang semua anggotanya perempuan, yang telah memenangkan berbagai penghargaan internasional untuk robot-robotnya, mulai bekerja pada bulan Maret 2020 untuk menggarap ventilator berbiaya murah, yang juga open-source, ketika pandemi virus corona melanda negara yang sedang dilanda perang itu.

Tim ini membutuhkan waktu hampir empat bulan untuk menyelesaikan pembuatan ventilator ini, yang sebagian desainnya didapat dari Massachusetts Institute of Technology (MIT). Selain itu mereka juga mendapatkan panduan dari para ahli di Universitas Harvard.

Perangkat ini mudah dibawa, dapat dioperasikan selama 10 jam hanya dengan menggunakan baterai, dan biaya pembuatannya hanya sekitar USD 700 (sekitar IDR 10 juta), jauh lebih rendah dibandingkan harga ventilator tradisional yang mencapai USD 20.000 (sekitar IDR 28 juta).

Somaya Faruqi dengan ventilator ciptaannya. Foto: UNICEF

“Kami sangat senang dapat mengambil langkah pertama kami di bidang kedokteran dan juga dapat melayani orang-orang di bidang ini. Semua anggota tim kami merasa bahagia karena setelah berbulan-bulan bekerja keras, kami dapat mencapai hasil ini,” kata Somaya sebagaimana dilansir dari Reuters.

Meskipun ventilator ini masih harus menjalani pengujian akhir dari otoritas kesehatan sebelum dapat digunakan, para pejabat Afghanistan menyambutnya dengan antusias. Sebab, negara yang memiliki sistem kesehatan yang buruk akibat perang selama beberapa dekade ini, ketika jumlah kasus penderita virus corona tumbuh cepat, hanya memiliki 800 ventilator.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Akmal Samsor mengatakan, setelah ventilator ini disetujui, mereka akan menggunakannya di berbagai rumah sakit Afghanistan dan desainnya akan dibagikan kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

“Kami menghargai inisiatif dan kreativitas di sektor kesehatan Afghanistan … setelah disetujui, kami akan menggunakan ventilator ini dan kami bertekad untuk membuat kontrak dengan perusahaan-perusahaan sehingga kami juga dapat mengekspornya,” katanya.

Pada pertengahan tahun ini, Afghanistan telah mencatat sekitar 35.500 kasus COVID-19 dan 1.181 kematian, meskipun para ahli memperingatkan bahwa jumlah sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi karena tingkat pendataan yang rendah.

Somaya Faruqi, yang lahir pada tahun 2002, yang menamai tim robotiknya dengan Afghan Dreamers, telah memenangankan berbagai penghargaan internasional.

Pengahargaan-penghargaan tersebut di antaranya medali perak Courageous Achievement dalam acara FIRST Global Challenge – sebagai pengakuan atas sains dan teknologi – di Amerika Serikat; penghargaan Benefiting Humanity dalam penghargaan AI di World Summit AI; penghargaan Duensing’s Permission to Dream Award pada festival Raw Science Film; dan penghargaan Entrepreneurship Challenge at Robotex in Estonia, sebuah festival robotika terbesar di Eropa.

Dan belum lama ini, menjelang akhir tahun, BBC dalam program BBC 100 Women, memasukkannya ke dalam daftar 100 wanita yang paling inspiratif dan berpengaruh di dunia.

Mengenai dunia pendidikan, Somaya berkomentar, “Kunci masa depan kita adalah apa yang kita ajarkan kepada anak perempuan dan laki-laki kita hari ini. Kami harus memastikan bahwa setiap anak memiliki akses yang sama ke pendidikan, dan perangkat untuk mewujudkan impian mereka.”

Video tentang Somaya Faruqi dan timnya dapat dilihat di bawah ini:

PH/IslamIndonesia/Foto utama: UNICEF

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *