Satu Islam Untuk Semua

Monday, 20 June 2016

KHAS—Riset Ilmiah Membuktikan Kapal Nabi Nuh Dibuat di Tanah Jawa


IslamIndonesia.id—Riset Ilmiah Membuktikan Kapal Nabi Nuh Dibuat di Tanah Jawa

 

Kurang lebih 67 tahun silam, dunia arkeologi digemparkan oleh penemuan situs Kapal Nabi Nuh di atas pegunungan Ararat-Turki, yang diperkirakan panjangnya mencapai 150 meter.

Kegemparan serupa kembali terjadi pada saat satelit observasi AS, Ikonos, berhasil melakukan seri pemotretan yang memperlihatkan adanya kapal purba di gunung Ararat yang tertutup salju, tepatnya pada tahun 2000, atau 16 tahun lalu.

Situs Kapal Nabi Nuh

Hal paling mengejutkan setelah itu semua, adalah terkuaknya jawaban atas dua pertanyaan penting. Pertama, dari mana kapal Nabi Nuh itu berangkat? Kedua, dimana kapal Nabi Nuh itu dibuat?

Belum lama ini, gabungan peneliti yang terdiri dari para arkeolog dan antropolog China dan Turki yang beranggotakan 15 orang ternyata telah menemukan bukti baru yang mencengangkan.

Setelah mengumpulkan artefak dan fosil berupa serpihan kayu kapal, tambang dan paku, disusul kemudian dengan serangkaian uji materi fosil kayu tersebut oleh tim ahli tanaman purba, maka didapatlah bukti mengejutkan bahwa fosil kayu Kapal Nabi Nuh tersebut terbuat dari kayu jati yang di zaman itu dipastikan hanya tumbuh di Pulau Jawa.

Bukti akurat itu didapat setelah tim ini rampung meneliti ratusan sampel kayu purba dari berbagai negara, dan memastikan bahwa fosil kayu jati yang berasal dari tanah Jawa, tepatnya Jawa Timur dan Jawa Tengah, ternyata 100 persen cocok dengan sampel fosil kayu Kapal Nabi Nuh. Hal ini seperti diungkapkan 6 tahun lalu oleh Yeung Wing (pembuat film dokumenter The Noah’s Ark), dalam konferensi pers yang digelarnya di Hongkong.

“Saya yakin 99 persen, bahwa situs kapal di Gunung Ararat, Turki, tak lain adalah fosil Kapal Nabi Nuh yang ribuan tahun silam terdampar di puncak gunung itu, pasca banjir besar yang menenggelamkan dunia dalam peristiwa mencairnya gleiser di kedua kutub,” tegas Yeung Wing.

Sementara peneliti lain dari National Turk, Dr. Mehmet Salih Bayraktutan PhD, yang turut meneliti dan mempopulerkan situs Kapal Nabi Nuh mengatakan bahwa perahu itu adalah struktur yang dibuat oleh tangan manusia dan kemudian terdampar di Gunung Judi (Ararat) sebagaimana disebut dalam Al-Qur’an Surah Hud ayat 44, dan dalam Injil (Genesis 8: 4), disebutkan terdampar di atas Gunung Ararat.

Penelitian The Noah’s Ark selanjutnya menyebutkan bahwa kapal besar itu dibuat di puncak gunung tak jauh dari desanya oleh Nabi Nuh, sebelum akhirnya berlayar tak tentu arah saat dunia ditenggelamkan banjir besar. Akhirnya, baru disadari setelah berbulan-bulan kemudian, ternyata kapal itu telah merapat di sebuah daratan asing, yang tanpa diduga dan baru diketahui setelah banjir surut, merupakan puncak sebuah gunung di negeri jauh.

Bukti bahwa fosil kayu kapal Nabi Nuh berupa kayu jati, sementara kayu jati itu hanya tumbuh di Nusantara pada zaman purba hingga saat ini, bukankah logis jika para peneliti yakin bahwa Nabi Nuh dan umatnya pada masanya memang pernah tinggal di Nusantara, khususnya di tanah Jawa?

Apalagi bila kita tahu bahwa data sejarah telah menyebutkan bahwa gugusan ribuan pulau Nusantara yang saat ini terpisah oleh laut, konon pada awalnya merupakan daratan luas yang menyatu.

Tak hanya sampai di situ, Dr. Bill Shea, seorang antropolog, juga menemukan bukti-bukti pendukung berupa pecahan-pecahan tembikar sekitar 18 meter dari situs kapal Nabi Nuh tersebut. Tembikar ini bercorak ukiran burung, ikan dan manusia yang sedang memegang palu dengan hiasan kepala bertuliskan “Nuh”. Kuat dugaan bahwa sejak zaman kuno, barang-barang tersebut sengaja dibuat oleh penduduk lokal di desa kediaman Nabi Nuh untuk dijual kepada para pendatang dari negeri lain yang berkunjung ke desa mereka.

Sedangkan di sisi lain, seperti telah kita ketahui melalui tulisan Benarkah Sembahyang Leluhur Nusantara Mirip Shalat?  bukankah corak keagamaan bangsa Nusantara pun, diketahui sangat kental dengan nilai-nilai tauhid dan penyembahan kepada Sang Hyang Tunggal atau Sang Hyang Taya sejak dahulu kala?

Ditambah lagi dengan bukti tambahan, seperti telah diungkapkan dalam tulisan sebelumnya; Genealogi Membuktikan, Ternyata Kita Keturunan Nabi Nuh, bukankah kajian ilmu nasab (genealogi) itu pun berdasarkan penelitian dan penelusuran jejak kromosom DNA telah membuktikan bahwa bangsa Nusantara tak lain merupakan keturunan Nabi Nuh?

 

EH/IslamIndonesia

 

6 responses to “KHAS—Riset Ilmiah Membuktikan Kapal Nabi Nuh Dibuat di Tanah Jawa”

  1. Pramudya says:

    Bingung baca dua paragraf yg pertama…
    67 tahun yg lalu sudah ditemukan situs perahunya.
    16 tahun yg lalu kelihatan citra satelitnya, terus heboh lagi.

    ?

  2. Jawanisasi says:

    Isinya sangat….Maksa
    sekalian aja mekah dulunya adalah kekuasaan Majapahit

  3. ardi wisesa says:

    Kontroversial… Tapi bagi saya yang penting mengambil esensinya yaitu hukum kausalitas (sebab akibat), yaitu banjir besar yang diakibatkan oleh sikap sinis-skeptis-apatis masyarakat yang menolak/membangkang seruan ilahiyah melalui lisan/dakwah Nabi Nuh as. Sama halnya dengan Kisah Firaun dan bala tentaranya yang di tenggelamkan di lautan yang menolak bahkan ingin menghancurkan Nabi Musa as, dll. Mari melihat sejarah dengan mata hati. Wallohu A’lam

  4. radi says:

    jadi orang indonesia , nusantara kok nggk bangga punya leluhur para nabi,…..senang klo budaya dijajah budaya luar, bangga dengan budaya luar ,…pdhl budaya kita sangat adi luhung,….kelihatan sekali klo tidak belajar tata krama,…..ngaku aja orang dari planet mars

    • Yana says:

      Yang gak percaya yakin ta para nabi berasal dari Arab semua… Bahkan sejarah nenek moyang kita saja kita sudah tidak ingat, pembodohan sejarah pada masa penjajahan bisa saja terjadi……sejarah di belokan mana kita tahu.
      Nabi Ibrahim, abraham, brahma, brahmana, bisa saja mereka adalah satu, kok kebetulan nama istrinya juga mirip, coba cek

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *