Satu Islam Untuk Semua

Sunday, 10 April 2022

Apa Saja Menu Buka Puasa yang Direkomendasikan Ahli Gizi?


islamindonesia.id – Momen berbuka puasa adalah saat yang ditunggu-tunggu oleh kaum Muslimin di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia.

Uniknya, khususnya di Indonesia setiap sore hari menjelang waktu Magrib, di sepanjang jalan raya kawasan tertentu baik di desa maupun di kota, biasanya akan mulai bermunculan para pedagang dadakan yang menjual aneka makanan dan minuman untuk menu takjil atau berbuka puasa.

Di antara sekian banyak minuman dan makanan tersebut, apa saja yang sebaiknya dipilih sebagai menu buka puasa?

Ahli gizi mengatakan, selama 14 jam puasa, tubuh mengalami kekurangan cairan dan kemungkinan hipoglikemi atau turunnya kadar gula darah. Jadi, dianjurkan bahwa hal pertama yang mesti dilakukan adalah sesegera mungkin minum untuk mengembalikan cairan tubuh saat berbuka. Kedua, untuk mengembalikan kondisi gula darah kita sehingga kita tidak mengalami hipoglikemi, maka dianjurkan untuk makan makanan yang manis.

Namun, makanan manis yang dimaksud bukan kolak dan semacamnya dalam jumlah banyak. Sebaiknya memilih buah-buahan atau kurma, karena keduanya mengandung zat-zat baik untuk mengembalikan gula darah dalam tubuh.

Artinya, bagi kita yang tengah kehilangan banyak cairan setelah berpuasa seharian, maka mengonsumsi buah bisa menjadi pilihan yang tepat, terutama buah semangka yang rasanya enak, segar, dan manis, serta mengandung lebih dari 90 persen air.

Pilihan buah lainnya adalah apel, pepaya, pisang, blewah, timun suri, dan banyak lagi.

Seperti diketahui, pisang yang mengandung glikogen dan kalium tinggi, dipercaya dapat membantu mengembalikan energi sekaligus bisa membantu memberikan berbagai macam vitamin dan mineral.

Adapun blewah yang biasanya musimnya bertepatan dengan Ramadan, mengandung kalium, vitamin A, vitamin B, dan vitamin C.

Perlu juga diingat bahwa selain mengandung gula, buah-buahan tersebut juga tinggi serat.

Kalau bosan dengan buah, makan sup juga bisa menjadi pilihan. Sup jagung asparagus, atau sayur bening diketahui mengandung air, garam, dan gula sekaligus. Atau bisa juga sup yang berupa kacang-kacangan.

Adapun makanan yang perlu dihindari saat berbuka puasa adalah gorengan. Makanan jenis ini boleh saja dimakan saat berbuka tapi hanya sebagai penggugah selera, bukan makanan utama.

Ahli gizi juga menganjurkan agar saat berbuka kita tidak langsung makan besar, apalagi jika makanannya mengandung karbohidrat sederhana. Usahakan jarak antara berbuka puasa dengan makan besar sekitar satu jam.

Selain itu, sebaiknya tidak langsung minum minuman dingin atau makan makanan pedas. Jangan pula makan tergesa-gesa, tapi perlahan saja. Karena makan pelan-pelan akan menstimulasi tubuh kita untuk merasa kenyang lebih cepat, sehingga kita terhindar dari risiko makan terlalu banyak hingga berat badan justru bertambah usai sebulan penuh berpuasa.

EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *