Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 15 June 2022

Naik Haji Berbekal ‘Ridha’ Orangtua, Warga Magelang ini Gowes 5000 Kilometer ke Tanah Suci


islamindonesia.id – Dalam beberapa hari terakhir ini, media sosial ramai membahas sebuah unggahan yang berisi tentang estimasi daftar tunggu haji reguler Indonesia yang bisa mencapai hingga 97 tahun. Dalam unggahan tersebut, tersaji beberapa daerah dengan daftar tunggu haji paling lama. 

Daerah tersebut antara lain Kalimantan Selatan hingga 77 tahun, Kota Makassar selama 84 tahun, dan Kabupaten Bantaeng yang mencapai 97 tahun. Adapun estimasi tersebut, disebut bersumber langsung dari laman Haji Kementerian Agama (Kemenag). 

Nah, pada saat media di Tanah Air heboh memberitakan masa daftar tunggu jemaah haji yang di antaranya bisa mencapai 97 tahun itu, media di Arab Saudi justru ramai memberitakan seorang pemuda asal Indonesia yang berangkat haji dengan cara gowes atau menggunakan sepeda.

Pemuda itu bernama Muhammad Fauzan, warga Magelang, Jawa Tengah. Saudi Gazette salah satu media di Arab Saudi memberitakan Fauzan dengan judul “Pemuda Indonesia Menempuh 5.000 KM Bersepeda dalam Ziarah ke Tiga Masjid Suci”.

Ketika dihubungi Kompas.com pada Senin (13/6/22), Fauzan mengaku sudah berada di Makkah. Dia menjelaskan bahwa perjalanan haji dengan sepeda sudah dilakukan sejak awal November 2021.

Lalu mengapa dia memilih naik haji dengan cara gowes sepeda?

“Naik sepeda ini merupakan sebuah ikhtiar yang menurut saya lebih mudah ke sana (Arab Saudi) dalam hal persuratannya. Kalau sepeda kan tidak ada SIM internasional, STNK internasional,” ujar Fauzan.

Pria berusia 28 tahun ini mengaku sudah lama memendam keinginan untuk berangkat haji. Sejak ia lulus kuliah dan menjadi pengajar agama, keinginan itu sudah muncul.  Akan tetapi, keinginan itu terkendala biaya serta jadwal pemberangkatan haji yang harus mengantre lama.

Sebelum memulai perjalanan ke Arab Saudi Fauzan membekali diri dengan paspor dan visa, karena akan melintasi sejumlah negara.

Fauzan berangkat haji dengan bekal uang tabungan sebesar Rp10 juta. Setengah uang tersebut Fauzan gunakan untuk membeli sepeda dan perlengkapan lainnya. Sementara, Rp5 juta yang lain digunakan untuk bekal dan modal usaha selama melakukan perjalanan. Ia berjualan obat herbal serta membuka jasa bekam.

“Jadi setiap bertemu beberapa orang saya jualan. Selain itu, Alhamdulillah ada teman yang membuat flyer untuk penggalangan dana,” kata Fauzan.

Sepeda yang digunakan Fauzan menuju Arab Saudi merupakan sepeda bekas merek Federal seharga Rp2 juta. Ia membelinya secara daring dari warga Sidoarjo, Jawa Timur. Di sepeda itu Fauzan meletakkan sejumlah tas yang berisi beberapa perlengkapan yang dibutuhkannya selama perjalanan.

Dari Magelang Fauzan menempuh perjalanan menuju Pelabuhan Batam untuk bisa menyeberang sampai di Singapura. Hingga berlanjut ke beberapa negara lainnya.

Selama perjalanan di Indonesia Fauzan juga menyempatkan mampir di sejumlah kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah yang ada di beberapa kota. Di sana biasanya Fauzan istirahat maupun menginap, karena dulunya Fauzan aktif di organisasi Muhammadiyah.

Setelah berhasil menyeberang sampai Singapura dengan menggunakan kapal, Fauzan melanjutkan perjalanan darat menuju Malaysia. Di Malaysia ia menghabiskan bulan Ramadan dan merayakan Idulfitri.

“Lebaran kemarin di Malaysia. Kebanyakan istirahatnya menginap di masjid, kalau ada masjid,” tutur warga Secang, Magelang ini. “Tapi kan enggak semua daerah ada masjid. Jadi menginap di beberapa fasilitas umum seperti di pom bensin, tapi pakai tenda. Cari tempat lapang terus mendirikan tenda,” ujar Fauzan.

Di setiap negara yang dilewati, Fauzan menyempatkan untuk mampir di kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk bersilaturahmi.

Usai Lebaran di Malaysia, pada akhir Mei 2022 Fauzan sampai di Thailand, menempuh perjalanan darat masih menggunakan sepeda. Namun ketika akan menuju ke Myanmar ia terkendala tidak bisa masuk ke negara dengan julukan The Land of the Golden Pagoda itu.

“Saat di Thailand itu saya sudah tidak bisa masuk ke Myanmar ya, karena negaranya sedang konflik,” kata Fauzan. “Sebenarnya ada peluang kecil untuk bisa masuk ke Myanmar tapi nanti tidak tahu bisa keluar atau tidak,” tuturnya.

Fauzan pun lantas memutuskan untuk membatalkan rencana naik sepeda sampai ke Arab Saudi. Dengan berat hati ia memutuskan untuk naik pesawat dari Bangkok, Thailand menuju Riyadh, Arab Saudi. Ia juga menaikkan sepedanya menggunakan pesawat.

“Alhamdulillah dimudahkan, ada rezeki juga. Setelah sampai Riyadh saya gowes lagi menuju Makkah, setelah mendapat arahan dari KBRI di Riyadh,” ucap Fauzan.

Jarak Riyadh ke Makkah kurang lebih 1.000 kilometer, Fauzan menempuhnya sekitar dua pekan. Ia sampai di Makkah pada Sabtu (11/06/2022) lalu.

“Saya baru sampai di Makkah sekitar beberapa hari lalu. Saat ini saya sedang mempersiapkan pelaksanaan haji,” kata Fauzan.

Nantinya setelah prosesi haji di Makkah selesai, rencananya Fauzan juga akan berkunjung ke Madinah dan Palestina. Di Palestina jika memungkinkan ia ingin berkunjung ke Masjid Al-Aqsa masih menggunakan sepeda. 

Perjalanan Fauzan dari Magelang sampai ke Makkah menggunakan sepeda total menempuh jarak 5.000 kilometer. Jarak tersebut ditempuhnya dalam kurun waktu tujuh bulan. Selama itu pula ia banyak menghadapi beberapa tantangan utamanya terkait fisik dan mental. Beberapa kali ia juga sempat jatuh sakit.

“Setiap negara kan beda-beda kondisinya, musim juga berbeda,” ujar Fauzan. “Kemarin pas di Riyadh itu juga panas sekali, terus sakit pas sampai di Jeddah, seharian itu,” kata Sarjana Bahasa Arab ini.

Fauzan mengaku bukan orang yang lama menekuni dunia gowes, sehingga secara fisik belum betul-betul terlatih.  Selain itu mental Fauzan juga diuji, pasalnya banyak yang meragukan keputusannya berhaji menggunakan sepeda. Terlebih masih dalam situasi pandemi Covid-19. Namun ia tidak mengubris perkataan orang-orang yang meragukannya itu. Bagi dirinya yang utama ia telah mendapat ridha dari orangtuanya di Magelang.

“Meskipun tidak 100 persen sesuai rencana (naik sepeda), tapi Alhamdulillah sampai sini (Makkah),” ucapnya.

Total, ia melintasi empat negara dengan sepeda yakni di Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Fauzan pun bersyukur bisa mewujudkan cita-citanya untuk naik haji. Apalagi, keputusan Fauzan untuk naik haji pun mengundang decak kagum bagi orang-orang di Arab Saudi, sehingga ia menjadi pemberitaan media di sana.

EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *