Satu Islam Untuk Semua

Friday, 25 December 2015

Ketegaran Nusaibah Ibrahim Zakzaky


Malala Yousafzai, remaja perempuan asal Afghanistan, ada di pusat perhatian dunia setelah jadi korban penembakan kelompok jumud Taliban yang gerah melihat anak perempuan bersekolah. Ia bahkan mendapat penghargaan sebagai peraih Nobel perdamaian termuda lantaran keinginan dan perjuangannya untuk tetap belajar mengilhami remaja perempuan seusianya untuk bersekolah di tengah iklim ketakutan yang subur di Afghanistan. 

Serupa tapi tak sama, Nigeria pun punya sosok remaja perempuan pemberani yang pengalaman dan dukanya tidak kalah dari Malala. Dunia belum mengenalnya — dan mungkin tak akan pernah. Dialah Nusaibah Ibrahim Zakzaky, putri ulama kharismatik Sheikh Ibrahim Zakzaky.

Sheikh Ibrahim Zakzaky adalah pemimpin Gerakan Islam Nigeria (Islamic Movement of Nigeria) yang dalam beberapa hari terkahir dalam penangkapan pasukan militer Nigeria. Dia tidak dapat bertemu keluarga dan kerabatnya, termasuk Nusaibah.

Nusaibah menceritakan sebelum penangkapan ayahnya, rumah mereka dikelilingi oleh dua tank, ratusan serdadu. Banyak warga yang bersimpati pada ayahnya yang terbunuh. “Salah satu saudara saya menelepon kakak saya, mengatakan bahwa semua anggota keluarga telah ditembak. Ketika ia sedang berbicara dengan kakak saya, salah satu personel tentara mengambil telepon dan sejak  saat itu, kami belum punya informasi mengenai orang tua kami”.

Ibu Nusaibah, Zeenat Ibrahim dan 4 saudara laki-lakinya meninggal dalam pembantaian oleh militer Nigeria. Organisasi pemantau Human Right Watch menyebut dalam tempo kurang dari 48 jam, serangan pihak militer pekan lalu itu menewaskan sedikitnya 300 orang. Mereka adalah warga Nigeria yang berada di kompleks kediaman Sheikh Zakzaky untuk mengikuti peringatan Maulid Nabi Muhammad saw.

Ditanya soal alasan pembantaian, yang berakhir dengan tanda tanya besar soal keberadaan Zakzaky, Nusaibah menjawab: “Mereka datang dengan banyak alasan. Salah satunya adalah blokade jalan dan percobaan pembunuhan kepala staff tentara. Faktanya, bagaimanapun, tentara berpikir ini adalah alasan yang sah untuk membunuh ratusan orang.” 

“Jika pembantaian ini adalah Muslim membunuh non-Muslim, dunia akan bereaksi untuk itu, dan akan menjadi berita dunia. Tapi seperti yang Anda lihat, tidak banyak pemberitaan di media, dan ini bukan berarti karena sedikitnya bukti,” kata Nusaibah.

Gerakan Islam Nigeria memiliki belasan juta orang pengikut. Nusaibah mengatakan agenda utama gerakan ini adalah menentang ketidakadilan berdasarkan prinsip Islam yang penuh rahmat. Siapa saja dan dari mana saja, termasuk warga non-Muslim, bisa bergabung dengan gerakan. Sheikh Ibrahim Zakzaky, kata Nusaibah, tidak pernah menempatkan dirinya sebagai pemimpin dari suatu mazhab tertentu, ataupun membatasi perjuangannya sebatas lingkup umat Islam. Sheikh Zakzaky berjuang untuk masa depan Nigeria yang lebih baik, katanya. 

Ami/Islam Indonesia

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *