Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 23 January 2014

Al Karouine, Universitas Tertua di Dunia


Era modern saat ini penduduk dunia berbondong-bondong agar bisa mengenyam pendidikan di universitas terbaik di dunia. Tidak kenal agama, universitas semacam Cambridge, Oxford, ataupun Harvard menjadi pilihan banyak orang karena kualitasnya. Tiga universitas ini setidaknya selalu berada di peringkat terbaik universitas terbaik di dunia.

Tapi siapa sangka, universitas tertua dunia adalah universitas milik umat Islam. Maka dapat diartikan, wadah ilmiah juga tempat berkumpulnya para cendekiawan secara teratur dipelopori oleh umat Islam.

Kampus tertua di dunia yang juga milik umat Islam ini adalah Universitas Karouine (Al-Qarawiyyin). Didirikan pada tahun 859 M di kota Fes Maroko oleh seorang muslimah bernama Fathimah Al Fihri.
Fathimah al-Fihri adalah putri dari seorang pedagang kaya bernama Muhammad al-Fihri. Keluarga al-Fihri bemigrasi dari Karouine, Tunisia ke Fes pada awal abad ke-9. Bersama kakaknya, Maryam, Fathimah memiliki cita-cita untuk memajukan kota barunya ini. Dia bersama kakanya mendapatkan pendidikan ketaatan beragama dari sang ayah. Selain itu, mereka berdua pun mewarisi kekayaan ayahnya yang seorang pengusaha.

Dengan kesadaran memajukan kota juga warisan dari ayahnya, Fathimah berniat menggunakan sejumlah besar warisannya tersebut untuk membangun sebuah masjid. Dari nama daerah Karouine pulalah yang akhirnya menjadi nama untuk masjid ini. Lalu Maryam, kakaknya, menggunakan warisannya untuk membangun masjid Andalus.

Semula Fathimah hanyalah berniat membangun sebuah masjid sebagai tempat ibadah, meski akhirnya berkembang menjadi tempat menimba ilmu agama dan diskusi kemasyarakatan. Perkembangan masjid menjadi sebuah universitas terjadi pada abad ke-12 yang menjadi pusat pendidikan dan universitas Islam juga bergengsi pertama di dunia. Hal ini dimulai ketika Fathimah tidak menghabiskan warisannya untuk membangun masjid, tetapi juga digunakan untuk mengembangkan kajian-kajian pengetahuan di masjid tersebut. Melihat potensi juga semangat masyarakatnya, akhirnya Fathimah pun menjadikan masjid itu sebagai sebuah universitas.

Guiness Book of World Records ‘Buku Catatan Rekor Dunia’ telah mengakui universitas Al Karouine sebagai universitas tertua di dunia. Universitas Karouine telah menghasilkan banyak ilmuwan terkemuka. Dari kampus ini lahir tokoh Ibn Rushayd al-Sabti Abu Imran al-Fasi,  Allal al-Fassi, Leo Africanus, Abd el-Krim el-Khattabi, Ibn Khaldun, Maimonides, Muhammad Taqi-ud-Din al-Hilali, dan Abdullah al-Ghumari.  
Catatan penting lainnya adalah, Karouin pada saat itu diakui sebagai pusat ilmu di daerah Mediterania. Reputasi ini menyebabkan Gerber dari Auvergne datang ke tempat ini untuk belajar. Gerber inilah kemudian yang menjadi seorang Paus Silverster II. Lewat Paus Silvester II inilah akhirnya bangsa eropa mengenal angka, termasuk angka 0 yang dia ambil dan pelajari dari arab.

Oleh karena itu, universitas ini telah menjadi bukti sederhana perhatian Islam pada ilmu pengetahuan. Menjadi bukti tak terbantahkan lagi bahwa Islam tida terpisahkan dengan ilmu. Keduanya saling bersisi satu sama lain, agama menuntun pada ilmu, dan ilmu membantu menjelaskan agama. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *