Satu Islam Untuk Semua

Sunday, 16 July 2023

Merenungkan Kembali Nasihat Rasulullah tentang 5 Perkara


islamindonesia.id – Seluruh nikmat yang kita terima merupakan karunia dari Sang Pencipta. Namun terkadang ada sebagian manusia belum bisa merasakan betapa berharganya nikmat sehat, nikmat masa muda, nikmat kaya, nikmat lapang, dan nikmat hidup di dunia.

Dari Ibnu Abbas r.a, Rasulullah s.a.w pernah memberi nasihat kepada seseorang: “Manfaatkanlah lima perkara sebelum datang lima perkara: 1. Waktu mudamu sebelum datang masa tuamu, 2. Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, 3. Masa kayamu sebelum datang masa miskinmu, 4. Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, 5. Hidupmu sebelum datang matimu.”

Hadis ini sangat populer dan sudah tak asing di telinga, karena begitu seringnya kita mendengarnya.

Masa muda adalah, saat yang sangat produktif karena energi seseorang melimpah ruah. Potensinya untuk melakukan sesuatu yang sangat besar akan terjadi. Sudah ada beberapa contoh para anak muda di negeri ini yang mendirikan start up company dan mulai berkecimpung di pemerintahan.

Demikian pula halnya dengan Rasulullah. Beliau menerima wahyu dari Allah pada usia muda namun matang (sekitar 40 tahun). Setelah itu beliau terbukti mengukir prestasi yang luar biasa, di antaranya dengan mendirikan negara kota (Madinah) serta memperluas pengaruhnya.

Karena itu, generasi muda negeri ini jangan sampai melewatkan kesempatan memberikan kontribusi optimal untuk negeri. Gunakan masa-masa muda dalam menguasai IPTEK, karena anak muda negara tetangga pun tengah berlomba untuk menguasainya.

Kita mesti ingat ketika Presiden pertama RI pernah menyatakan, “Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan aku cabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia.” Pernyataan ini masih sangat relevan karena negeri ini akan mengalami masa bonus demografi yang memberi kesempatan bagi para pemuda dalam belajar dan menguasai teknologi, guna mengisi pembangunan ke depan.

Secara sederhana, pada masa muda ini isilah dengan investasi kesehatan, misalnya dengan berolahraga secara rutin, istirahat cukup, dan makan minum yang thayib/sehat. Jangan sampai masa muda hanya dihabiskan di tempat kerja dengan dalih mengumpulkan harta. Karena harta bisa habis jika menjelang usia 50-an, ketika kita sudah mulai berkawan dengan penyakit.

Masa sehat kadang dirasa biasa saja, namun ketika kita terbaring di rumah sakit, berada dalam ruang yang sempit, baru terasa betapa berharganya sehat. Oleh karena itu Rasulullah s.a.w mengingatkan kita agar memanfaatkan masa-masa sehat dengan melakukan kegiatan yang positif dan produktif. Sebab ketika sakit, kita akan disibukkan oleh usaha penyembuhan.

Apalagi dalam masalah kesehatan ini, Islam mengajarkan langkah-langkah preventif. Karena secara prinsip: “Lebih baik mencegah daripada mengobati”.

Dalam salah satu sabda Rasulullah, “Pertanyaan pertama yang diajukan kepada seorang hamba pada hari kiamat kelak mengenai kenikmatan dunia adalah, ‘Bukankah Aku telah memberimu badan yang sehat?'” (HR.At-Tirmidzi)

Begitu pula saat seseorang sedang berada dalam kelapangan rezeki, maka manfaatkanlah untuk kebaikan. Karena sesungguhnya di dalam kekayaan kita ada hak-hak kaum dhuafa, maka tunaikanlah hak orang-orang miskin.

Dalam Islam, kekayaan merupakan ujian di samping juga amanah. Oleh karena itu Rasulullah mengingatkan agar kita berhati-hati dengan kekayaan yang ada. Jangan sampai terlena dengan harta benda sampai lupa beramal saleh dengan harta tersebut.

Hidup kita didunia seperti roda berputar, kadang bisa ada kelebihan harta, dan waktu luang. Kadang pula kekurangan harta (miskin) dan tidak mempunyai cukup waktu luang. Oleh karena itu masa kaya adalah masa menanam kebaikan dan kebajikan yang sebanyak-banyaknya. Beramal dengan membantu orang yang membutuhkan. Misalnya dengan membangun sekolah karakter untuk menyemai pemimpin masa depan dan membangun fasilitas untuk anak-anak yatim dalam menggali ilmu. Dengan begitu, maka harta dan masa luang kita kini, kelak akan bermanfaat dalam membangun negeri dengan memanen pemimpin yang tangguh dan berakhlak mulia.

Bijaklah menggunakan waktu luang sebelum menjadi sangat sibuk. Dengan cara ini hendaknya kita bisa mengatur dan nemanfaatkan waktu dengan kegiatan bermanfaat seperti membaca buku, bersilaturahmi, berolahraga dan kegiatan lain yang bersifat positif. Karena suatu saat akan menjadi sibuk yang luar biasa, sehingga tidak bisa aktivitas lain kecuali pekerjaan itu sendiri. Gunakan waktu dan isi dengan hal-hal yang akan mendatangkan kebaikan, karena waktu tidak bisa diulang kembali. Sehingga tak ada penyesalan di masa mendatang, ketika kita banyak membuang waktu di dunia, dan ternyata tidak menghasilkan apa-apa di akhirat.

Jadilah orang yang bertanggung jawab dalam menjaga kesehatan semasa hidup. Tubuh adalah amanah Allah yang harus dijaga jangan sampai rusak karena penyakit. Gunakanlah langkah investasi untuk akhirat karena ketika ajal sudah dekat, tiada berguna lagi penyesalan. Sadarilah bahwa hidup dan mati merupakan ujian dari Allah,sebagaimana Firman-Nya: “(Allah) Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalannya.” (QS. al-Mulk:2)

EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *