Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 15 June 2023

Hidup Lebih Tenang Bila Dekat dengan Al-Qur’an


islamindonesia.id – Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang mengandung pesan sosial dan spirit keberagamaan. Kitab suci ini merupakan penyempurnaan dari kitab-kitab yang diturunkan oleh Allah sebelumnya.

Al-Qur’an adalah petunjuk kehidupan manusia dan obat segala penyakit kehidupan sosial manusia.  Al-Qur’an diperuntukkan bagi umat Islam yang telah dipilih oleh Allah sebagai umat terbaik di antara umat yang lainnya. Al-Qur’an berfungsi sebagai penjelas perkara dunia dan agama serta berisi tentang peraturan-peraturan umat dan way of life mereka, yang keberadaannya dijamin kekal hingga akhir zaman.

Kewajiban umat Islam adalah memberikan perhatian terhadap Al-Qur’an dengan cara membaca, menghafa, menafsirkan, dan mengamalkannya. Allah menjanjikan bagi para pelestari kitab-Nya pahala, dinaikkan derajatnya dan diberi kemenangan di dunia dan akhirat.

Firman Allah dalam surah Faathir ayat 29-30: “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur’an) dan melaksanakan shalat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi, agar Allah menyempurnakan pahalanya kepada mereka dan menambah karunia-Nya. Sungguh Allah Maha Pengampun, Maha Mensyukuri.”

Senada dengan firman Allah tersebut Rasulullah menegaskan dan  bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya kepada orang lain.”

Selain itu Rasulullah juga bersabda: “Bacalah olehmu Al-Qur’an, karena pada hari kiamat nanti ia akan mendatangi orang yang membacanya sebagai pemberi syafaat.”

Keutamaan pembaca Al-Qur’an

Kitab suci Al-Qur’an yang ada pada saat ini telah berusia lebih dari 14 abad terhitung sejak Nabi Muhammad dianggkat oleh Allah sebagai Nabi pada tahun 611 M. Suatu waktu yang bisa dibilang sangat lama, namun Al-Qur’an yang ada saat ini masih tetap seperti dulu pada saat diturunkan pertama kali kepada Nabi Muhammad. Tidak ada satupun yang tertinggal bahkan tidak ada satu hurufpun yang hilang.

Membaca Al-Qur’an merupakan ibadah yang akan mendapatkan pahala di sisi Allah. Nilai ibadah membaca Al-Qur’an terdapat dalam hadis: “Barangsiapa membaca satu huruf dari Al-Qur’an, dia akan memperoleh satu kebaikan. Dan kebaikan itu akan dibalas sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf.” (HR at Tirmidzi dan Ibnu Mas’ud)

Dalam realitanya, membaca Al-Qur’an perlu waktu dan melalui proses serta perjuangan panjang setiap diri orang Islam dengan segala pengalaman spiritual masing-masing.

Untuk itu, ada baiknya bila di tiap musala di lingkungan kaum Muslimin kita membentuk kelompok-kelompok pengajian atau majelis taklim dengan fokus kegiatan tadarus Al-Qur’an bersama. Kegiatan tersebut bisa dilakukan dengan membaca Al-Qur’an dimulai dengan surah Al-Fatihah dan dilanjutkan surah Al-Baqarah dan seterusnya secara bergantian dengan porsi satu ‘ain setiap peserta. Kegiatan ini dapat diselenggarakan secara rutin, misalnya setiap Senin dan Kamis bakda Maghrib hingga selesai shalat Isyak, dengan dipandu oleh pembimbing yang memang kompeten.

Kegiatan seorang peserta membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an sementara yang lain turut menyimaknya, sehingga bila terjadi salah baca atau kurang memenuhi kaidah dan norma membaca Al-Qur’an yang benar maka akan segera diluruskan, sudah tentu akan menjadi proses pembelajaran yang berharga bagi setiap peserta.

Dengan cara itu, insya Allah akan banyak hikmah dan ibrah yang bisa kita dapatkan dari majelis ilmu ini, di antaranya bisa saling belajar dan saling memotivasi dengan latar belakang kemampuan membaca Al-Qur’an yang beragam.

Di akhir sesi membaca, dapat pula diberikan kesempatan diskusi antara pembimbing dan peserta. Selain itu, untuk menambah semangat menuntut ilmu ini maka di akhir bacaan ayat suci Al-Qur’an ditutup dengan doa yang dipimpin oleh peserta secara bergantian dan disajikan mutiara hikmah atau muhasabah sebagai closing statement mereka masing-masing.

Akhirnya, yang pertama dan utama perlu diperhatikan oleh setiap peserta adalah membulatkan niat membaca Al-Qur’an hanya untuk mengharap ridha Allah, dengan harapan semakin lebih dekat dengan Al-Qur’an maka akan semakin lebih tenang dalam kehidupan.

EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *