Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 29 March 2023

Buruk Sangka Merusak Pikiran Mengganggu Silaturahmi


islamindonesia.id – Berburuk sangka adalah salah satu sikap tak terpuji yang dapat merusak pikiran dan menghambat hubungan silaturahmi di antara manusia. Jika sifat buruk sangka ini terdapat di dalam diri seseorang, maka yang dirusaknya adalah pikiran, ide, dan pandangannya. Hal yang kedua yang dirusak oleh sikap berburuk sangka adalah hubungannya dengan orang lain. Kalau setiap manusia memiliki sikap berburuk sangka di dalam diri mereka, maka hubungan antara dia dan orang lain sangat mungkin tidak akan berjalan dengan baik.

Buruk sangka, yang dalam bahasa Arab disebut “su’-u al-zhann-i” adalah suatu sifat yang sangat berbahaya, tidak hanya bagi diri dan pribadi yang memiliki sifat itu, tetapi juga akan berbahaya dalam hubungannya dengan sesama. Orang yang memiliki sifat buruk sangka ini selalu akan muncul di dalam dirinya pikiran-pikiran yang buruk, pikiran-pikiran negatif, dan pandangan yang tidak benar terhadap orang lain. Itulah sebabnya, sifat buruk sangka ini dapat merusak hubungan silaturahmi.

Kalau sifat iri pada awalnya bersumber dari dalam hati seseorang, maka buruk sangka ini bersumber dari pikiran manusia. Ini berarti bahwa sifat ini ada di dalam diri seseorang dan tidak ada yang tahu sifat ini kecuali dirinya. Tidak ada orang lain yang tahu tentang sifat buruk sangka itu, karena ia tersembunyi di dalam pikiran manusia. Pihak yang tahu ada atau tidaknya di dalam diri setiap orang adalah dirinya sendiri. Kemudian buruk sangka itu berwujud dalam bentuk sikap, ucapan, atau kata-kata yang keluar dari mulut pemiliknya. Dari sinilah baru orang lain tahu, bahwa di dalam dirinya ada buruk sangka.

Apa bahaya buruk sangka bagi diri seseorang? Orang yang memiliki sifat buruk sangka, maka saraf-saraf otaknya akan terganggu karena dipenuhi dengan pikiran-pikiran yang negatif. Saraf-saraf yang akan melahirkan pikiran-pikiran yang positif tidak dapat berfungsi dengan baik karena tertutup oleh pikiran-pikiran negatif tersebut.

Orang-orang yang memiliki sifat buruk sangka memiliki subjektivitas yang tinggi. Seolah semua kebenaran ada padanya. Semua yang hebat ada padanya. Semua kebaikan ada pada dirinya. Hanya dirinyalah satu-satunya manusia yang baik. Orang yang seperti ini mempunyai pandangan yang tidak seimbang antara dirinya dan orang lain yang ada di sekitarnya.

Kalau ada orang lain yang memiliki kelebihan daripada dirinya, dia akan berpandangan dan mengatakan bahwa kelebihan yang ada pada orang itu bukanlah kelebihan yang diperoleh dengan cara yang benar. Kelebihan yang diperolehnya itu adalah dengan cara yang tidak benar. Kalau ada orang lain yang menduduki suatu jabatan yang lebih tinggi daripadanya, dia akan berkata, misalnya, bahwa jabatannya itu diraihnya bukan dengan jalan yang benar, tetapi diperoleh dengan jalan tidak benar. Kalau ada orang lain yang melakukan sesuatu, maka sesuatu itu dipandangnya tidak benar.

Apa bahaya sifat buruk sangka dalam hubungannya dengan orang lain? Sifat buruk sangka ini sebenarnya akan melahirkan suatu sikap yang memandang bahwa orang lain selalu salah, selalu tidak benar. Apa yang diraih oleh orang lain dipandangnya diraih dengan cara yang tidak benar. Sikap ini muncul karena adanya anggapan bahwa dirinyalah yang baik, dan orang lain yang lebih daripadanya tidak sebaik dirinya.

Seseorang yang datang kepadanya dengan tujuan yang baik, diapandangnya datang untuk sesuatu yang tidak baik. Pendek kata, orang yang memiliki sifat buruk sangka akan cenderung memandang orang lain selalu dalam posisi yang tidak benar, tidak baik.

Bisa kita bayangkan, kalau pikiran dan otak kita penuh dengan pandangan dan pikiran yang negatif seperti itu. Yang selalu ada dalam pikiran adalah pertanyaan-pertanyaan seperti ini: Mengapa dia bisa demikian? Mengapa dia bisa mendapatkan seperti itu? Mengapa dia bisa memperoleh yang demikian? Semua jawaban yang diberikannya adalah negatif.

Buruk sangka di dalam pikiran kita akan membuat saraf-saraf berpikir menjadi berat dalam bekerja karena dia bekerja untuk memikirkan hal-hal yang buruk bagi orang lain. Kalau saja kita memiliki pikiran yang positif, saraf-saraf otak itu akan bekerja dengan ringan. Orang-orang dengan pemikiran yang positif akan menjadi ringan beban pikirannya karena semua itu akan menimbulkan pengaruh yang baik.

Ala kulli hal, penyakit buruk sangka ini sangat berbahaya bagi seseorang. Orang seperti ini tidak akan memiliki sikap positif terhadap orang lain. Semua orang akan dipandangnya negatif. Sebaliknya, orang yang berpikiran positif akan selalu memandapa orang lain dengan sudut pandang yang baik. Bahkan, orang lain yang sudah jelas bersalah terhadap dirinya, sangat mungkin masih akan dianggapnya sebagai orang baik, karena boleh jadi perbuatan salahnya itu dilakukan tanpa sadar atau tanpa sengaja, dan sebagainya.

EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *