Satu Islam Untuk Semua

Monday, 26 March 2018

Film Dokumenter Ini Ungkap Banyak Hal Terkait Konflik Suriah


islamindonesia.id – Film Dokumenter Ini Ungkap Banyak Hal Terkait Konflik Suriah

 

Ada sebuah film dokumenter mengenai konflik Suriah. Dalam film ini dijelaskan bagaimana kronologi konflik Suriah dengan memperhatikan pernyataan atau khotbah-khotbah Al ‘Allamah Al Buthy sejak 2011 hingga menjelang kesyahidan beliau.

Di dalamnya terjawab apa yang sebenarnya terjadi di awal konflik, bagaimana sejak awal Syekh Buthi sudah menyampaikan peringatan kepada publik apa akibat dari aksi-aksi demonstrasi yang terjadi pada April 2011, bagaimana pemikiran beliau mengenai tuntutan reformasi (yang berubah menjadi kudeta), apa jawaban beliau terhadap berbagai fitnah, dan lain-lain.

Apa yang diungkapkan dalam film ini penting diketahui para pemerhati Timteng, para dai yang sering angkat bicara soal Suriah, serta rakyat Indonesia pada umumnya. Perkataan Syekh Buthy mengandung pelajaran abadi untuk umat manusia, terutama warga negara berkembang dan negara dengan penduduk mayoritas Muslim.

Selengkapnya, silakan tonton film dokumenter tersebut di link berikut: https://www.youtube.com/watch?v=6CCfQoIZyPQ

Sementara untuk melengkapi video di atas, berikut ini sekilas informasi terkait siapa sebenarnya Syekh Al Buthy.

Al-syaikh al-alim al-allamah Dr. Muhammad Said Ramadhan Al-Buthi adalah figur ulama yang mengabdikan hidupnya sebagai seorang pembimbing dan dai sembari terus menampilkan sikap zuhud di dunia yang fana. Orang yang berprinsip tegas jika memang benar itu adalah benar, tanpa peduli tindakannya nanti akan dicerca orang ataupun sebaliknya.

Beliau juga merupakan seorang pemikir Islam moderat sekaligus penulis yang sangat produktif. Karyanya mencapai bilangan tujuh puluh lima buku.

Karya-karyanya juga banyak diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Misalnya, al-Hub fil Qur’an (Alquran Kitab Cinta), La ya’thil Bathil (Takkan Datang Kebathilan terhadap Alquran), Fiqh al-Sirah al-Nabawiyah (Sirah Nabawiyah: Analisis Ilmiah Manhajiah Sejarah Pergerakan Islam di Masa Rasul Saw) dan masih banyak yang lainnya. Dalam konteks kepesantrenan, terutama pesantren salaf, bukunya yang berjudul Dhowabitul Maslahah merupakan referensi primer dalam kajian Bahtsul Masail (BM).

Tokoh yang paling berpengaruh di Timur Tengah ini juga termasuk barisan ulama yang getol membendung radikalisme Islam. Paham radikal adalah suatu paham yang anti dengan tradisi bermazhab, menyerukan pentingnya ijtihad, intoleran, cenderung eksklusif dan menganggap kebenaran hanya ada pada kelompok mereka. Kegigihannya dalam membendung paham radikal ini terekam dalam bukunya yang berjudul As-Salafiyyah; Marhalah Zamaniyyah Mubarokah la Mazhab Islamiyun dan al-La Mazhabiyyah: Akhtoru Bid’atin Tuhaddidus Syariah Islamiyyah.

Selain itu, beliau juga salah satu ulama yang menjadi rujukan kalangan AhlusSunah Waljamaah dalam bidang akidah. Bahkan ada menyebut beliau sebagai ghazaliyu-l-ashr atau Imam Ghazali masa kini.

Namun sayang, Dunia Islam lagi-lagi harus kehilangan sosok pemikir Islam moderat ini.  Beliau wafat Kamis malam (21/3/2013) silam akibat serangan bom bunuh diri yang dilakukan oleh teroris-ekstrem ketika sedang memberikan pengajian mingguan di Masjid Jami’ Al-Iman, Mazraa, Damaskus.

Dalam kejadian yang menelan banyak korban itu, cucu Dr. Buthi—demikian beliau akrab disapa—yang bernama Ahmad juga ikut menjadi korban pengeboman.

Perihal kepergian Dr. Buthi ini, kurang lebih sekitar dua minggu sebelum kejadian tersebut, Habib Ali Al-Jufri ketika menelpon Dr. Buthi seakan sudah mendapat isyarat akan kwafatannya. Di akhir pembicaraan itu, Dr. Buthi berkata kepada Habib Ali, “Tidak akan tersisa umurku kecuali hanya beberapa hari lagi. Sungguh aku telah mencium bau surga di belakangnya. Maka jangan lupa untuk mendoakanku”.

Semoga Allah SWT merahmati beliau dan menempatkannya di tempat terbaik di sisi-Nya.

 

EH / Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *