Satu Islam Untuk Semua

Friday, 15 January 2016

OPINI – Teroris Nirtujuan


Muhammad Rusli Malik*

Dua jam setelah serangan teroris di Sarinah, 100 meter dari tempat kejadian, penjual sate kembali jualan seperti biasa. Orang luar menyebut itu sebagai Indonesian’s stoicism and defiance (ketabahan dan perlawanan khas Indonesia). Mungkin ada benarnya.

Tetapi sebetulnya yang terjadi adalah bahwa semakin sering serangan seperti itu terjadi akan semakin menghilangkan rasa takut pada publik. Dan bila efek ketakutan enyah, berarti serangan-serangan semacam itu tak bermakna terorisme lagi.

Sarana komunikasi yang menyatukan dunia membuat masyarakat tiap saat menyaksikan serangan barbarian (katanya terorisme) di berbagai negara. Dan tak hasilkan apa-apa. Kecuali kegaduhan sesaat dan pengalihan isu: ada berita baru menutupi berita panas. Ada muak dan jijik pada agama peyerang, ada simpati dan empati pada pihak yang diserang–lazimnya simbol negara lain seperti hotel atau restoran. Buntutnya, ada tawar-menawar bisnis besar versus putusan politik. Kritikus menggelarinya politik kapitalis atau kapitalis politik. Setelah itu, business as usual.

Makanya jangan terperangah jika ada bom. Tanya. Apa sebetulnya tujuan dari tindakan terorisme? Cendekia bilang, terorisme adalah the weapon of the weak against the strong. Tanya lagi. Lalu siapa the weak dan siapa the strong-nya? Dan kenapa menggunakan terorisme sebagai bahasa?

Kalau mau buat negara baru (separatisme) atau menjatuhkan pemerintah (oposisi), kenapa tidak gunakan massa, lalu minta referendum atau pemilu dipercepat? Jawaban yang paling mungkin, mereka memang tak punya massa. Karena mereka tak mewakili siapa-siapa. Itu makanya Alqaida dan ISIS tak dapat apa-apa. Karena Alqaeda dibangun di Afghanistan untuk lawan Mohammad Najibullah yang pro Soviet. ISIS dibentuk di Suriah untuk jatuhkan Basyar Assad yang pro Rusia. Setelah itu…keduanya diberi gelar “Gerakan Teroris”.***

Penulis dan Dai, tinggal di Jakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *