Satu Islam Untuk Semua

Friday, 08 May 2015

OPINI – Anggaran Besar Pendidikan di Tengah Minat Baca yang Cekak


images

Beberapa waktu lalu wakil menteri pendidikan tinggi menyatakan bahwa anggaran pendidikan tinggi di Indonesia mencapai 43 triliun rupiah. Ini jelas angka yang tinggi bagi negara dunia ketiga. Tapi, masalahnya siapa yang akan menerima anggaran sebesar Itu? Persisnya kalangan masyarakat yang mana?

Pertanyaan  di atas mendesak diajukan karena minat baca penduduk Indonesia masih rendah. Berdasarkan data Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan [ UNESCO] pada 2012, indeks minat baca penduduk Indonesia hanya 0,001%, artinya, setiap 1.000 penduduk Indonesia hanya 1 orang yang membaca buku.

Sementara minat baca di negara maju telah mencapai 0,45%. Berarti setiap 45 orang di negara maju terdapat satu orang yang membaca buku. Karena itu, pemerintah harus fokus melaksanakan berbagai upaya untuk meningkatkan minat baca di Indonesia. Dan ini harus dilakukan secara lintas sektor dan departemen.

Di Rusia, misalnya  pemerintah membuat kebijakan khusus untuk meningkatkan minat baca penduduknya. Anak-anak wajib membaca 14 buku dalam setahun. Pemerintah juga mengupayakan fasilitas yang mendukung seperti perpustakaan. Koleksi buku yang lengkap di perpustakaan akan menarik minat baca bagi anak-anak.

Mungkin di sini pemerintah Jokowi harus lebih serius. Menurut data Badan Penelitian dan Pengembangan Perpustakaan Nasional, dari 64 ribu desa di Indonesia hanya 22% yang memiliki perpustakaan. Itupun ditambah fakta bahwa perpustakaan yang ada juga tidak memiliki fasilitas pendukung seperti sistem pencari buku. Koleksi buku yang terdapat di perpustakaan tingkat sekolah, misalnya, juga tidak lengkap. Akibatnya, angka pengunjung perpustakaan di Indonesia masih kecil yaitu hanya 2 ribu orang per hari.

Kondisi ini sangat berbeda dengan Singapura. Untuk perpustakaan tingkat sekolah, pemerintah Singapura melengkapi seluruh perpustakaan dengan koleksi buku yang mendukung kurikulum. Fasilitas seperti mengakses koleksi perpustakaan lewat internet juga sudah diberlakukan pemerintah Singapura. Perpustakaan umum juga dibangun di pusat kota. Fasilitas perpustakaan yang memadai membuat pengunjung perpustakaan di Singapura mencapai 100 ribu orang per hari.

Salah satu aspek yang mempengaruhi minat baca masyarakat adalah tingkat kesadaran akan pendidikan. Berdasarkan data Organisasi Dana Perkembangan Anak-Anak [UNICEF], sebanyak 2,3 juta anak Indonesia tidak bersekolah dan 42% di antaranya tidak dapat membaca. Kesadaran untuk membaca mempengaruhi pemahaman mengenai pentingnya pendidikan. 

MH/Geotimes dan berbagai sumber lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *