Satu Islam Untuk Semua

Friday, 24 September 2021

Kolom Muzal Kadim: Setiap Hari Tuhan Dalam Urusan


islamindonesia.id – Kolom Muzal Kadim: Setiap Hari Tuhan Dalam Urusan

Setiap Hari Tuhan Dalam Urusan

Oleh Muzal Kadim | Staf Pengajar di FKUI dan Anggota IDI

“Semua yang ada di langit dan bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap hari Dia dalam kesibukan.” (QS ar-Rahman [55]: 29)

Ayat ini diturunkan berkaitan dengan anggapan Yahudi bahwa Tuhan beristirahat di hari Sabtu, karena itu digunakan kata  كُلَّ يَوْمٍ (semua hari), untuk menekankan bahwa tiada seharipun, dari semua hari, Tuhan beristirahat dari kesibukan.

Bila kita baca secara rutin seolah-olah ayat ini bermakna umum saja, karena sudah sewajarnya Tuhan berada dalam kesibukan/urusan.

Namun sebenarnya makna ayat ini luar biasa dahsyat, sehingga untuk memahaminya secara benar dan mendalam kita mesti berilmu, berpikir (tafakur), dan merenung (tadzakur).

Setiap saat alam semesta ini selalu berubah, ia tidak akan pernah sama dengan sebelumnya, meskipun dalam hitungan nano detik, atau bahkan lebih singkat lagi.

Setiap orang yang berilmu, sesuai bidang masing masing, akan memahami makna ayat ini dari sudut pandang berbeda.

Saat ini, diperkirakan setiap detik setidaknya ada empat bayi yang lahir. Setiap detik, bayi-bayi yang lahir ini akan tumbuh dan berkembang. Tulang, otot, jantung, ginjal, usus, mata, telinga, hidung, kulit, lidah, otak, dan semua organ dari ujung rambut hingga telapak kakinya akan tumbuh dengan cepat.

Mereka sedang tumbuh hari ini, membutuhkan kasih sayang, nutrisi, dan stimulasi yang tidak bisa ditunda ke besok. Apakah hal itu mungkin terjadi tanpa rubbibiyah (pemeliharaan) Tuhan?

Tubuh kita merupakan bahan tafakur yang sangat dianjurkan.

Demikian kompleksnya manusia, baik fisik maupun batin, sehingga ia disebut sebagai alam kecil. Organ dalam tubuh kita sangat kompleks. Ada berbagai sistem dalam tubuh kita, yang diatur oleh zat pengatur yang dikontrol oleh DNA manusia.

Setiap detik tubuh kita berubah dan tidak pernah sama dengan sebelumnya, hanya kita tidak menyadarinya. Kita bisa melihat bahwa kulit, rambut, dan kuku kita selalu tumbuh. Namun yang lebih ajaib dan tidak terlihat adalah tumbuhnya seluruh sel dalam tubuh kita.

Setiap detik semua sel dalam tubuh kita selalu beregenerasi. Setiap detik milyaran sel dalam tubuh kita rusak dan diganti dengan yang baru. Ada proses apoptosis (kematian sel terprogram). Lalu ada juga proses degenerasi (penuaan) yang terprogram, sehingga setiap detik tubuh kita bertambah tua dan menuju kematian.

Siapa yang memelihara, sekaligus memprogram tubuh kita menuju kematian?

Para ahli fisika memahami bahwa perubahan dalam alam semesta berlangsung terus menerus, dari satu proses ke proses yang berikutnya, beruntai hingga bermilyar tahun. Perubahan itu menjadikan kehidupan alam semesta menjadi dinamis, sangat kreatif, berbeda dari saat ke saat.

Reaksi termonuklir berlangsung maha dahsyat di pusat bintang-bintang, ratusan juta ton materi melangsungkan reaksi termonuklir dalam tempo nano detik. Proses reaksi termonuklir itu berlangsung di pusat matahari dengan seimbang, sehingga energi yang dihasilkan dipancarkan keluar bermanfaat untuk kehidupan di bumi.

Setiap detik di matahari terjadi reaksi fusi proton yang mengubah atom Hidrogen menjadi atom Helium dan setiap detik matahari kehilangan massa sebesar empat juta ton. Matahari saat ini tidak pernah sama dengan dirinya satu detik yang lalu dan satu detik yang akan datang.

Setiap detik 30 bintang mengalami kehancuran, namun dalam detik itu juga Tuhan menciptakan 4000 bintang lagi.

Alam semesta demikian maha luas, tak berhingga. Siapa yang dapat melakukan urusan yang maha dahsyat tersebut?

“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa itu adalah benar. Tidakkah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?” (QS Fussilat [41]: 53)

Masih tak terhingga banyaknya urusan dan kesibukan Tuhan ini,  yang tidak mungkin dituliskan di sini.

“Dan seandainya pohon di bumi menjadi pena dan lautan (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh lautan (lagi) setelah (kering)nya, niscaya tidak akan habis (dituliskan) kalimat-kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.” (QS Luqman [31]: 27)

PH/IslamIndonesia/Foto utama: RS Pondok Indah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *