Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 16 March 2022

Kolom Muzal Kadim: Kisah Nabi Daud


islamindonesia.id – Kolom Muzal Kadim: Kisah Nabi Daud

Kisah Nabi Daud

Oleh Muzal Kadim | Staf Pengajar di FKUI dan Anggota IDI

Aku masih teringat tentang kenangan kisah Nabi Daud, yang ketika masih kecil dahulu merupakan kisah favorit.

Nabi Daud secara ajaib dapat mengalahkan Jalut yang perkasa, hanya dengan menggunakan ketapel. Beliau kemudian menjadi raja yang sangat perkasa dan berkuasa. Dia digambarkan dapat melunakkan besi dengan kedua tangannya, dan dapat mengendalikan angin, burung, dan gunung-gunung.

Hanya saja, ada sebagian dari kisahnya yang mengganjal dan mengherankan bagi seorang anak. Misalnya, ada cerita tentang Nabi Daud yang mempunyai 99 istri, itu saja sudah merupakan hal yang aneh bagiku.

Apalagi ditambah dengan cerita, bahwa Nabi Daud masih tertarik dengan istri bawahannya, sampai-sampai dia memerintahkan bawahannya itu untuk pergi berperang dan gugur, agar istrinya bisa dipersuntingnya.

Meskipun dikisahkan bahwa nabi Daud kemudian bertaubat dan meminta ampun, namun alangkah rendahnya nilai pandangan moral kisah itu terhadap Nabi Daud.

Apakah mungkin Nabi Daud sedemikian menuruti hawa nafsunya? Padahal Nabi Daud adalah nabi suci kekasih Tuhan.

Mungkin cerita-cerita di atas dibumbui dari Isra’iliyat, cerita yang dibawa oleh orang-orang Yahudi terdahulu. Cerita Isra’iliyat semacam ini, seringkali mencampuradukan antara kebenaran dan khayalan, antara makna lahir dengan makna batin, bahkan seringkali merendahkan kemuliaan para nabi. Sayangnya cerita-cerita semacam itu, di kalangan masyarakat awam banyak yang mempercayainya.

Setiap kisah para nabi dalam Al-Quran selalu mempunyai makna lahir dan makna batin yang lebih dalam. Seperti kisah Nabi Daud yang disebutkan mempunyai 99 istri, sesungguhnya punya makna batin yang lebih dalam, bahwa dia telah mencapai derajat (maqam) yang tinggi dan telah mengenal makrifat 99 nama dan sifat Tuhan. Rasanya tidak mungkin Nabi Daud beristri 99 dalam arti yang sebenarnya.

Seperti  jNabi Adam yang juga diberi makrifat semua nama dan sifat Tuhan, sehingga para malaikatpun bersujud kepadanya.

“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama seluruhnya.” (QS Al-Baqarah: 31)

Hanya saja, berbeda dengan Nabi Adam yang masih sendiri dan belum mempunyai umat, Nabi Daud merupakan seorang raja yang berkuasa di seluruh dunia, bahkan seluruh alam semesta.

Dengan kehendak-Nya, Nabi Daud dapat menguasai alam semesta mewakili-Nya. Umatnya meliputi seluruh alam semesta, termasuk manusia, jin, hewan, dan tumbuhan.

“…. Dan telah Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Daud, dan Kamilah yang melakukannya. Dan telah Kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi untukmu, guna menjaga kamu dalam peperanganmu.” (QS. Al-Anbiya : 79-80)

Gunung-gunung tersebut melambangkan nama dan sifat Tuhan yang dahsyat, perkasa, dan menakutkan (jalaliyah), sedangkan burung-burung melambangkan nama dan sifat Tuhan yang lembut, indah, dan halus (jamaliyah).

Nabi Daud telah diberi karunia berupa makrifat 99 nama dan sifat Tuhan, seluruhnya, baik yang jalaliyah maupun yang jamaliyah. Semua itu diperoleh karena ketekunan mujahadah dan riyadah-nya.

Nabi Daud dikenal sangat tekun beribadah, beliau tidak pernah berhenti bertasbih memuliakan-Nya. Nabi Daud berpuasa sehari dan berbuka sehari, sehingga Rasulullah memujinya dan bersabda: “Sebaik-baik puasa adalah puasanya Daud.”

Besi yang dilunakkan oleh Nabi Daud dan dibuat baju besi, juga punya makna batin sendiri. Besi melambangkan “hati yang keras” yang sering menghalangi manusia dalam mujahadah mencapai makrifat Tuhan.

Nabi Daud telah dapat melunakkan hati yang keras,  yang kemudian dijadikan perisai (baju besi) dalam peperangan (jihad) melawan hawa nafsu dalam mencapai makrifat Tuhan.

Kisah ini memberi pelajaran bahwa, kekuasaan, keperkasaan, kemuliaan, dan ketinggian derajat seseorang tidak diukur semata-mata dari aspek lahirnya, melainkan dari aspek batin dengan kelembutan hati dan kedekatannya dengan Tuhan.

Demikianlah sedikit penafsiran tentang makna batin kisah Nabi Daud. Semoga dapat memberikan pelajaran bagi kita. Wallahualam. []

PH/IslamIndonesia/Foto utama: medium.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *