Satu Islam Untuk Semua

Sunday, 30 May 2021

Kolom Muzal Kadim: Di Antara Harapan dan Ketakutan


islamindonesia.id – Kolom Muzal Kadim: Di Antara Harapan dan Ketakutan

Di Antara Harapan dan Ketakutan

Oleh Muzal Kadim | Staf Pengajar di FKUI dan Anggota IDI

Seyogyanya kita sebagai hamba Allah berada di antara harapan dan ketakutan. Harapan dan ketakutan adalah ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Keduanya juga adalah fitrah manusia, yang senantiasa ada dalam diri setiap individu.

Sisi yang pertama tidak akan berarti tanpa adanya sisi yang kedua, demikian pula sebaliknya, keduanya saling berhubungan erat.

Semua agama Samawi berasal dari Allah SWT, bahkan semua kebenaran berasal dari-Nya. Dalam perkembangannya, para pengikut-Nya sering keliru menafsirkan inti ajaran tersebut.

Dalam ajaran Yahudi, Tuhan digambarkan sebagai “Raja yang Keras”, tanpa ampun, sehingga aspek takut lebih ditonjolkan kepada para pengikutnya. Sebaliknya dalam ajaran Nasrani, Tuhan digambarkan sebagai “Bapak yang Penuh Kasih” sehingga aspek harap lebih ditonjolkan kepada para pengikutnya.

Ajaran Islam menyeimbangkan kedua hal tersebut, sehingga dalam ajaran Islam sifat Tuhan digolongkan atas dua, yaitu Jalaliyah (kebesaran, keagungan, dan ketegasan Allah SWT) dan Jamaliyah (kelembutan dan kasih sayang Allah SWT).

Sifat Jamaliyah mengatasi sifat Jalaliyah, sehingga dengan sifat Rahman dan Rahim inilah manusia dan alam semesta tercipta.

Sebagian orang keliru dalam menafsirkan hadis qudsi ini:

“Sesungguhnya Aku bersesuaian dengan persangkaan hamba-Ku maka hendaklah dia berprasangka kepada-Ku sebagaimana yang dia mau.”

Mereka menafsirkannya dengan berprasangka dan berharap kepada Allah bahwa Dia akan mengampuni semua dosa mereka. Tapi mereka terlalu banyak berharapnya sehingga berkurang rasa takutnya.

Siapakah yang dapat melebihi kedekatan kepada Allah dibanding Nabi Muhammad saw?

Dalam sebuah hadis disebutkan:

“Demi Allah! Aku adalah orang yang paling tahu tentang Allah di antara kalian, dan yang paling takut pula kepada-Nya.” (HR. Bukhari)

Alquran dengan tegas menyatakan:

“Maka janganlah kamu menganggap dirimu bersih. Dia Mengetahui tentang orang yang bertakwa.” (QS an-Najm [53]: 32)

Abul Qasim al-Hakim, berkata:

“Barang siapa yang takut kepada sesuatu, dia akan menjauhinya, tetapi barang siapa yang takut kepada Allah maka dia akan mendekati-Nya.”

Dalam kitab Ihya Ulumuddin, Imam Ghazali menurunkan kisah-kisah tentang orang yang khusyu. Di antaranya adalah tentang kekhusyuan Imam Ali Zainal Abidin. Diriwayatkan ketika beliau berwudu hendak salat, tubuhnya selalu bergetar.

Orang-orang bertanya, “Mengapa tubuhmu bergetar seperti itu?”

Beliau menjawab, “Engkau tidak tahu di hadapan siapa sebentar lagi aku akan berdiri.”

Hatinya dipenuhi rasa takut luar biasa karena dia akan menemui Allah SWT di dalam salatnya. Wajahnya menjadi pucat pasi dan hatinya berguncang keras.

Qusyairi menulis:

Tatkala waktu salat telah tiba, warna wajah Imam Ali bin Abi Thalib berubah dan tubuhnya bergetar.  Ketika ditanya, “Mengapa keadaan Anda berubah seperti ini?”

Beliau berkata, “Tiba saat menunaikan amanah yang diberikan Allah terhadap langit, bumi, dan gunung, dan semuanya menolak. Namun, manusia yang lemah menerimanya. Aku takut, apakah dapat menunaikan amanah ini atau tidak?”

Tangisan dan rasa takut itu berguna untuk melembutkan hati kita. Seperti bunyi salah satu puisi Rumi:

Bunga-bunga mawar di taman takkan pernah merekah

Sebelum langit menurunkan air matanya

Bayi-bayi itu takkan pernah diberi susu

Sebelum mereka menangis terlebih dahulu

Maka menangislah engkau

Supaya Sang Perawat Agung datang memberikan padamu

Limpahan susu kasih sayang-Nya.

Setiap orang yang mengharap pada saat yang sama adalah juga orang yang takut. Bahwa orang yang mengharap mendapatkan rida dan ampunan-Nya, maka pada saat itu pula dia akan senantiasa merasa takut melakukan pekerjaan yang tidak diridai oleh Allah swt sehingga tidak bisa mendekat kepada-Nya.

Wallahualam bissawab. []

PH/IslamIndonesia/Foto utama: konsula.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *