Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 27 May 2021

Kolom Muzal Kadim: Azab Tuhan di Dunia


islamindonesia.id – Kolom Muzal Kadim: Azab Tuhan di Dunia

Azab Tuhan di Dunia

Oleh Muzal Kadim | Staf Pengajar di FKUI dan Anggota IDI

Abad Renaissance yang dipelopori Eropa dianggap sebagai peralihan dari abad kegelapan kepada abad modern. Tetapi di sisi lain ia juga merupakan dimulainya abad materialisme dan kehancuran spiritualisme yang berlangsung hingga sekarang.

Segala sesuatu hanya diukur dengan materi, semua yang spiritual dianggap tidak ada sehingga semua fungsinya untuk memandang berbagai hal juga dihilangkan. Misalnya suatu bencana alam atau penyakit, jika dipandang secara material saja, seringkali ia dianggap semata-mata murni hanya fenomena alam.

Berkaitan dengan hal ini, almarhum Mbah Maimun Zubair pernah ditanya oleh seorang dokter, “Apakah AIDS adalah suatu azab Tuhan?”

Tidak diragukan lagi bahwa HIV AIDS pada awalnya dihubungkan dengan praktek homoseksualitas. Saat ini HIV AIDS sudah menyebar sehingga penularannya banyak melalui jarum suntik dari para pengguna narkoba. Dan yang paling tragis adalah penularan kepada anak yang tidak berdosa melalui ibunya.

Dokter tersebut kemudian berpendapat bahwa AIDS ini hanyalah suatu fenomena alam saja, seperti penyakit Kolera, Cacar, Malaria, DBD, dan yang lain, yang dulu menyebabkan kematian jutaan orang, tetapi saat ini sudah ditemukan obat dan pencegahannya. Dia sama sekali menafikan adanya komponen azab Tuhan.

Namun jawaban Mbah Maimun agak unik. Menurut beliau kita ini jangan terlalu menafikan kemungkinan adanya komponen azab Tuhan dalam setiap bencana, penyakit, dan penderitaan di dunia ini. Azab Tuhan ini adalah bentuk lain dari kasih sayang-Nya.

Lebih jauh Mbah Maimun menerangkan bahwa di dalam AIDS ada komponen azab dari Tuhan juga, karena perilaku manusia yang menyimpang. Alquran menyebutkan tidak kurang dari 12 kaum telah menerima azab. Mereka adalah: Kaum Nabi Nuh, Kaum ‘Ad Nabi Hud, Kaum Tsamud Nabi Saleh, Negeri Sodom Nabi Luth, Bangsa Madyan Nabi Syu’aib, Firaun di Mesir, dan yang lain-lainnya.

Azab Tuhan, baik yang tertulis dalam kitab suci, maupun yang sering terjadi, bersifat global dan mengenai semua orang, termasuk anak yang tidak berdosa. Seperti HIV AIDS saat ini, yang justru menimpa anak-anak yang tidak berdosa, tertular dari ibu mereka yang menderita AIDS.

Hal ini merupakan misteri keadilan Tuhan, pasti ada tujuannya, hanya saja kita tidak tahu. Setiap perbuatan buruk akan mempunyai konsekuensi azab Tuhan di dunia dalam berbagai bentuk sesuai dengan perbuatannya.

Secara sederhana misalnya seorang pencuri akan dipukuli banyak orang hingga babak belur. Seorang pelacur akan dikucilkan masyarakat. Koruptor akan ditangkap KPK, dan lain-lain.

Meskipun seolah-olah itu fenomena alam, namun di dalamnya terkandung komponen azab Tuhan, yaitu salah satu bentuk kasih sayang Tuhan bagi yang menyadarinya agar menjadi sadar dan bertaubat.

Tentu saja kita harus berusaha untuk mencari solusi yang rasional dalam setiap musibah. Namun pola pikir kita jangan melupakan komponen azab Tuhan ini, sampai muncul rasa penyesalan dan taubat.

Bila pola pikir kita sama sekali menafikan komponen azab Tuhan ini, maka yang akan muncul adalah pandangan seperti dokter tadi.

Demikian juga pencuri akan berpikir dia hanya sial saja, coba kalau lebih hati-hati, pasti akan berhasil. Tidak pernah terpikir olehnya bahwa dengan dipukuli orang Tuhan telah memberikan azab dan sinyal agar dia bertaubat dan mencari nafkah lain yang halal.

Sama juga halnya dengan pelacur tadi, dia akan berpikir bahwa masyarakat yang mengucilkannya itu karena merasa iri saja atas kecantikannya, dan takut kalau suami mereka menjadi tergila-gila karena dia. Tidak pernah terpikir olehnya bahwa sebenarnya Tuhan sudah memberi sinyal peringatan agar dia bertaubat.

Begitu pula dengan koruptor yang tertangkap KPK, dia merasa bahwa kemampuannya masih kurang canggih sehingga mudah ditangkap. Padahal banyak teman-temannya yang juga melakukan korupsi lebih banyak tapi mengapa tidak tertangkap?

Tidak terpikir olehnya bahwa karena kasih sayang-Nya, Tuhan sudah memberi sinyal dan memilih dia agar bertaubat, tidak seperti teman-temannya yang justru diberikan cobaan oleh Tuhan dan menjadi semakin terjerumus korupsi.

Dalam bencana alam yang sepertinya murni fenomena alam, di dalamnya juga terkandung komponen azab Tuhan yang merupakan tanda dari Tuhan.

Mungkin banyak orang baik yang juga terkena dampaknya, mirip seperti anak yang tertular AIDS tadi. Tapi banyak juga orang yang terkena dampak bencana itu namun mereka menganggapnya sebagai azab dan sinyal dari Tuhan, mereka mau menerima dengan ikhlas dan menyadari bahwa ini adalah kasih sayang-Nya.

Wallahualam bissawab. []

PH/IslamIndonesia/Foto utama: Dok Pribadi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *