Satu Islam Untuk Semua

Friday, 29 December 2017

KISAH  – Tiga Permintaan Terakhir Raja Alexander Agung


islamindonesia.id – Tiga Permintaan Terakhir Raja Alexander Agung

 

Sebelum meninggal, Raja Alexander Agung mengumpulkan para Jenderalnya dan menyampaikan 3 permintaan terakhirnya, yaitu: Pertama, hanya dokter terbaiklah yang harus membawa peti matinya. Kedua, semua harta kekayaannya (uang, emas dan batu permata) harus disebar di sepanjang jalan prosesi pemakaman menuju kuburannya, dan yang ketiga, tangannya harus dibiarkan tergantung menjuntai di luar peti mati agar semua orang dapat melihatnya.

Salah seorang jenderalnya yang terkejut dengan permintaan tak biasa itu meminta Alexander menjelaskan maksud permintaannya.

Berikut ini adalah penjelasan dari sang Raja.

1. Saya ingin dokter terbaik membawa peti mati saya, untuk menunjukkan bahwa saat dijemput ajal, dokter terbaik di dunia sekalipun tidak memiliki kemampuan menyembuhkan apalagi mengundurkan waktu kematian atau ajal yang sudah dipastikan Tuhan.
2. Saya ingin jalan menuju pemakaman ditaburi semua harta kekayaan saya, agar setiap orang bisa melihat bahwa semua kemakmuran materi yang diperoleh di bumi akan tetap tertinggal di bumi.
3. Saya ingin tangan saya terayun di luar peti mati, agar orang-orang mengerti bahwa kita datang ke bumi dengan tangan kosong dan meninggalkan bumi juga dengan tangan kosong, setelah harta kita yang paling berharga, yaitu waktu atau jatah umur kita, habis.

Ya, waktu adalah milik dan anugerah Tuhan yang merupakan harta kita yang paling berharga. Kita dapat menghasilkan lebih banyak kekayaan, tetapi kita tidak dapat membuat lebih banyak waktu.

Maka kita harus berterimakasih dan dengan tulus menghargai bila ada seseorang yang rela memberikan waktu dan perhatiannya untuk kita, karena itu jauh lebih bernilai dari orang yang memberikan sebagian hartanya, sebab orang itu telah memberikan sebagian waktu hidupnya untuk kita, sesuatu yang sangat berharga yang tidak dapat diambil kembali.

Begitulah harta bisa dicari lagi, tapi waktu dan jatah umur yang sudah berkurang tidak mungkin dapat diganti lagi atau kembali.

 

EH / Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *