Satu Islam Untuk Semua

Saturday, 23 July 2022

Kisah Syaikhona Kholil Bangkalan dan Mantra Ampuh yang Awalnya Ditertawakan


islamindonesia.id – Syaikhona Kholil Bangkalan bukan hanya seorang ulama sepuh yang sangat disegani, melainkan juga disebut sebagai “gurunya para ulama”. Penyebabnya adalah karena banyak ulama terkenal merupakan murid beliau. Mulai dari KH Hasyim Asy’ari pendiri Nahdlatul Ulama dan juga KH As’ad Syamsul Arifin Situbondo disebut pernah belajar kepada beliau.

Selain itu, Syaikhona Kholil juga dikenal oleh masyarakat luas dan khususnya warga sekitar Bangkalan sebagai kiai karismatik.

Banyak hal di luar nalar orang awam yang beliau lakukan namun hasilnya membuat orang-orang heran seakan tak percaya.

Berikut ini sekilas kisah tentang karomah beliau.

Suatu ketika di daerah Bangkalan terdapat banyak hewan penyengat yang sangat meresahkan termasuk kalajengking. Hewan-hewan penyengat tersebut kian banyak ketika musim hujan terutama saat malam hari.

Alkisah, ada seseorang tersengat di bagian tubuhnya dan bengkak, segala upaya pengobatan dilakukan namun tak berhasil.

Setelah berbagai cara dilakukan, orang itu pun merasa putus asa dan hampir menyerah. Namun suatu ketika ada seseorang yang mengarahkannya untuk dibawa kepada Syaikhona Kholil.

Singkat cerita, orang itu pun bertemu dengan Syaikhona Kholil dan telah mengutarakan maksudnya untuk berobat.

Syaikhona Kholil yang menerima kedatangan orang tersebut mempersilakannya duduk dan bersiap mengobati.

Begitu tahu apa yang harus diobati, Syaikhona Kholil pun membacakan semacam mantra dan menepuk bagian yang bengkak itu berulang kali.

Mantra yang Syaikhona Kholil bacakan berbahasa Madura, dan di antaranya menyebut alat kelamin laki-laki dan perempuan.

Beliau hanya menyebutnya sebanyak tiga kali dan diakhiri dengan kata “sembuh” juga tiga kali sambil menepuk bagian yang bengkak tersebut.

Mendengar mantra yang Syaikhona Kholil bacakan, orang tersebut tak hentinya tertawa hingga pulang tetap tertawa. Namun tanpa diduga, doa yang Syaikhona Kholil bacakan itu justru ampuh dan menyembuhkan penyakit yang diderita orang tersebut setelah yang bersangkutan tiba kembali di rumahnya.

Begitulah para ulama dan wali terdahulu memang terkesan seperti bercanda saat melakukan hal tertentu namun tetap saja terbukti ampuh. Hal ini mungkin pengaruh dari keikhlasan mereka dalam berbuat baik kepada sesama yang membutuhkan, yang didasari dengan niat tulus semata mengharap ridha Allah SWT.

EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *