KISAH – Pesan Sayidina Umar kepada Para Suami

Seorang perempuan setengah baya berjalan sambil menggandeng tangan kiri seorang pria. Rambut pria itu panjang memutih dan tidak karuan. Pakaiannya renyuk dan meniggalkan bau.

Sepanjang perjalanan, perempuan itu tak melepaskan tangannya seolah menarik paksa sebuah benda berat. Hingga tibalah ia di hadapan orang yang dituju: Sayidina Umar bin Khattab.

“Suamiku ini…”

Belum selesai perempuan itu mengadu,  Umar mengambil alih tangan suaminya dengan lembut. Khalifah kedua muslimin ini lalu memanggil seorang stafnya dan berbisik kepadanya.

Pembantu Khalifah lalu membawa tamu pria itu pergi hingga keduanya menghilang di balik dinding.  Dia dibawa ke permandian dan tempat cukur. Setelah itu ia menerima pakaian bersih yang wangi.

***

Dari balik dinding, seorang pria muncul seorang diri mendekati Sayidina Umar.  Dengan senyum, Khalifah berkata, “Bawalah istrimu.”

Perempuan itu terkejut. Ia menjauh ketika pria yang tampak asing tersebut mengulurkan tangannya ke arahnya. Ia benar-benar pangling.

“Apakah pantas dirimu menampakkan keengananmu di hadapan Amirul Mukminin?” kata pria yang mengulurkan tangan.

Ketika mendengar suaranya, perempuan itu baru menyadari dia adalah suaminya. Senyum pun mengembang di  wajahnya.  Ia kemudian menyambut tangan suaminya dan pulang dengan saling bergandengan.

“Beginilah seharusnya para suami berlaku,” ujar Umar. “Demi Allah! Para istri pun senang melihat para suami berhias dan berpenampilan indah sebagaimana mereka (para suami) senang melihat istri mereka cantik dan berpenampilan indah.”

**

YS/Islamindonesia/Diadaptasi dari salah satu artikel dalam Yang Ringan dan Yang Jenaka karya Prof. Quraish Shihab (Lentara Hati)