Satu Islam Untuk Semua

Sunday, 15 September 2019

KISAH – Perhatian Rasulullah Terhadap Orang Lemah


islamindonesia.id-KISAH – Perhatian Rasulullah Terhadap Orang Lemah

Suatu hari, seorang bertamu di kediaman Nabi Muhammad. Selama bertemu, orang itu tak jarang memperhatikan pakaian Rasulullah yang tampak usang.

Sebelum pamit pulang, sang tamu mengeluarkan uang dua belas dirham dari koceknya lalu memberikannya kepada Nabi dan pergi. Tak lama kemudian, Nabi memanggil sepupunya, Ali bin Abi Talib.

“Hai Ali, ambil uang ini dan belikan aku sepotong baju untuk kupakai,” kata Rasul.

Ali lalu berangkat ke pasar dan membeli gamis seharga 12 dirham. Barang itu lalu ia bawa pulang dan memberikannya kepada Nabi.

Setelah memperhatikan gamis itu cukup lama, Nabi berkata,”Hai Ali, bukan baju seperti ini yang aku inginkan. Apakah menurutmu penjualnya mau menerima kembali dari kita jika dikembalikan kepadanya?”

“Aku tidak tahu,” jawab Ali.

“Cobalah,” pinta Nabi.

Ali lalu kembali dengan membawa gamis itu ke pasar dan mengatakan kepada penjualnya, “Rasul tidak menyukai baju ini, beliau menginginkan baju yang lain.” Si penjual menerimanya dan mengembalikan 12 dirham kepada Ali.

Ia lalu membawa uang itu pulang. Sesampainya di rumah, Nabi mengajak Ali pergi bareng ke pasar untuk membeli sepotong baju.

Dalam perjalanan, Nabi melihat seorang perempuan sedang duduk di tepi jalan sambil menangis. “Mengapa Anda menangis,” tanya Rasul dengan lembut.

“Wahai Rasulullah, tuanku memberikan uang empat dirham kepadaku untuk saya belikan keperluannya. Tetapi uang itu hilang. Saya tidak berani pulang bertemu tuanku,” kata perempuan dengan menahan isak tangis.

Tanpa pikir panjang, manusia pilihan Allah itu memberikan empat dirham kepadanya. “Pulanglah kepada tuanmu,” ujar Rasul.

Nabi bersama Ali kemudian melanjutkan perjalanannya ke pasar. Ia lalu membeli baju seharga empat dirham dan memakainya setelah menyampaikan pujian kepada Tuhannya.

Setelah keluar dari pasar, Nabi menyaksikan seorang pria yang berpakaian tidak layak dan berkata kepada khalayak sekitarnya, “Barangsiapa yang memberiku pakaian, Allah akan memberinya pakaian surga,” kata pria yang tampaknya seorang pengemis.

Rasulullah melepas bajunya yang baru saja ia pakai lalu mendekati pria itu dan memberikan baju barunya. Wajah peminta-minta itu semringah dan mengucapkan banyak terima kasih kepada Muhammad.

Nabi kemudian masuk pasar lagi dan membeli baju seharga empat dirham, sesuai sisa uang yang ada di sakunya. Seperti sebelumnya, ia langsung memakainya setelah mengucapkan pujian kepada Allah.

Namun belum jauh ia melangkahkan kakinya dari lapak jualan baju, Nabi kembali melihat perempuan sebelumnya dalam keadaan menangis. “Mengapa Anda belum pulang ke rumah tuanmu?” tanya ayah Fatimah Azzahra itu santun.

“Wahai Rasulullah, saya sudah telat untuk kembali kepada tuan saya. Saya khawatir ia akan memukuli saya,” jawab perempuan itu.

“Berjalanlah di depanku dan tunjukkan di mana rumah tuanmu,” kata Rasulullah.

Mereka pun berjalan menuju rumah yang dituju. Sesampai di depan pintu rumah, Rasul mengucapkan salam tetapi tak ada jawaban dari tuan rumah.

Rasul kemudian mengulangi salamnya dan jawaban tak jua terdengar dari dalam. Rasul kembali mengucapkan salam ketiga kalinya dan tuan rumah menjawabnya sembari keluar menemui tamunya.

“Mengapa kalian tidak menjawab salamku yang pertama dan kedua?”

“Wahai Rasul, sebenarnya kami mendengar salam darimu tapi kami ingin mendapatkan lebih banyak salam darimu,” jawab tuan rumah begitu senang rumahnya dikunjungi kekasih Allah.

“Budak perempuan ini pulang terlambat ke rumah Anda. Janganlah Anda menyakitnya.”

“Wahai Rasulullah, sekarang ia menjadi perempuan merdeka karena engkau yang mengantarkannya,” kata tuan rumah.

“Alhamdulillah, aku tidak pernah melihat uang dua belas dirham yang lebih banyak berkahnya daripada ini,” kata utusan Allah itu. “Dengan uang ini, Allah memberikan pakaian kepada dua orang yang tidak berbusana layak dan memerdekakan seorang budak perempuan.”[]

YS/Islamindonesia/ Diadaptasi dari Alkhisal, hal. 490, hadis no. 69

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *