Satu Islam Untuk Semua

Sunday, 20 August 2023

Kisah Nabi Hanzhalah yang Umatnya Dikutuk Jadi Batu Hitam


islamindonesia.id – Nabi Hanzhalah mungkin merupakan salah satu nabi dari ratusan ribu utusan Allah SWT yang namanya jarang terdengar di telinga. Nabi Hanzhalah a.s adalah salah satu nabi yang hidup di zaman Dzulkarnain a.s. Nama aslinya adalah Hanzhalah bin Sifwan dari Bani Israil.

Nabi Hanzhalah diutus untuk membimbing kaum Rass. Ia adalah seorang nabi dan rasul dari Bani Israil keturunan Yahuda, anak keempat Nabi Yakub.

Alquran pernah mengabadikan kisah hancurnya sejumlah kaum. Pada Surah Al-Furqan ayat 38 disebut selain Kaum Aad dan Tasmud ada penduduk Rass yang dibinasakan.

Allah berfirman: “Dan (Kami binasakan) kaum ‘Aad dan Tsamud dan penduduk Rass dan banyak (lagi) generasi-generasi di antara kaum-kaum tersebut.”

Penduduk Rass menetap di tanah Hadhramaut dan kota mereka dinamakan dengan Rass. Kota tersebut memiliki berbagai pepohonan, buah-buahan, dan kampung-kampung yang makmur. Di sana, tinggal beberapa kelompok dari Penduduk Rass yang menyembah berhala dan kelompok yang menyembah api.

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Sayyidina Ali bin Abi Thalib, dijelaskan bahwa Ashabur Rass adalah sebuah kaum yang menyembah pohon sanaubar dan disebut sebagai syah dirakht (raja pohon).

Yafits bin Nuh adalah yang pertama kali menanam pohon itu pascabadai topan yang menerpa tepian sungai yang dikenal dengan sebutan Rousyan Oub.

Yafits menyebar dua belas bibit pohon sanaubar ke dua belas desa di tepian sungai. Desa-desa tersebut bernama Oban, Odzar, Die, Bahman, Isfand, Farwadin, Ordi Bahsyt, Khordad, Murdad, Tiir, Mihr dan Syahriwar. Nama-nama tersebut kemudian dijadikan nama-nama bulan dalam sistem penanggalan Bangsa Ajami atau Bangsa Persia.

Kemudian mereka menyangka bahwa pusat dari pohon sanaubar yang terdapat mata air yang mengalir itu adalah sumber kehidupan Tuhan yang turun ke muka bumi.

Dalam rangka pemujaan, kaum Rass mengadakan sebuah perayaan rutin setiap bulannya. Pada hari raya itu, mereka mempersembahkan seserahan berupa daging hewan yang dibakar.

Selain itu, mereka juga melarang penduduk beserta hewan ternak minum dari air sungai di sekitar pohon sanaubar. Kaum Rass meyakini bahwa pohon tersebut merupakan Hayat al-ilahiyat (kehidupan ketuhanan) sehingga tidak diperbolehkan siapa pun menganggu kehidupan pohon itu.

Menurut kisah dari Al-Kisa’i, kota yang ditinggali oleh Hanzhalah terdapat sebuah gunung yang bernama Falaj yang menjadi tempat tinggal burung raksasa bernama Anqa’.

Apabila burung itu terbang, tubuhnya bisa menutupi sinar matahari. Lehernya panjang seperti unta dan memiliki empat sayap. Burung ini suka membawa hewan-hewan berukuran besar, seperti kuda, unta dan gajah ke gunung tempat tinggalnya, lalu memangsanya.

Burung Anqa’ juga dikisahkan suka memangsa manusia, membawanya dengan cakar, lalu dijadikan makanan untuk anak-anaknya. Keberadaan burung Anqa’ membuat kaum Rass gelisah. Oleh karena itu mereka meminta solusi kepada Nabi Hanzhalah. Kaum Rass berjanji akan percaya kepada semua dakwah Nabi Hanzhalah jika burung itu benar-benar mati.

Nabi Hanzhalah pun berdoa kepada Allah SWT agar melenyapkan burung-burung Anqa’ ini. Hasilnya, seekor demi seekor Anqa’ berjatuhan dari angkasa dan terbakar. Hingga tidak ada lagi burung Anqa’ yang tersisa di dunia.

Nabi Hanzhalah pun memulai dakwahnya kepada kaum Rass namun apa yang terjadi? Kaum Rass malah menentang ajakan Nabi Hanzhalah yang mengajak untuk beriman kepada Allah SWT. Mereka pun menyebut Nabi Hanzhalah seseorang yang menyesatkan sekaligus kafir.

Karena dakwahnya tidak diterima, akhirnya Nabi Hanzhalah berdoa kepada Allah SWT untuk membuat layu pohon sanaubar yang disembah oleh mereka. Allah SWT pun mengabulkan doanya. Pohon sanaubar tiba-tiba layu dan mati. Saat menyaksikan itu, kaum Rass sangat marah dan berkata: “Sesungguhnya lelaki ini telah menyihir Tuhan kita.”

Maka mereka pun berniat untuk membunuh Nabi Hanzhalah. Mereka ingin Nabi Hanzhalah mati dengan tersiksa. Kemudian mereka pun membuat sebuah sumur yang sangat dalam untuk membuang Nabi Hanzhalah dan membuatnya mati karena kelaparan serta kehausan.

Setelah mereka menangkap Nabi Hanzhalah dan melemparkannya ke dalam sumur yang sudah dibuat lalu menutupnya dengan batu yang besar. Namun, ada seorang budak yang beriman kepada Nabi Hanzhalah dan kepada Allah yang melihat bagaimana Nabi Hanzhalah dimasukan ke dalam sumur itu.

Budak hitam ini tidak bisa mengeluarkan Nabi Hanzhalah dari sumur itu. Ia hanya bisa memberi makan Nabi Hanzhalah secara diam-diam. Ia melakukannya setiap hari agar Nabi Hanzhalah tidak mati kelaparan. Budak hitam ini memberi makan Nabi Hanzhalah setiap habis mencari kayu bakar.

Di dalam sumur tersebut, Nabi Hanzalah yang makin merintih memohon doa kepada Allah untuk memberi hukuman kepada kaum Rass atas perbuatan yang telah mereka lakukan. Akhirnya kaum Rass di berikan azab yang sangat pedih oleh Allah SWT. 

Allah mengazab kaum Rass dengan menjadikan mereka batu hitam. Tidak hanya orangnya saja bahkan pepohonan dan hewan ternak pun berubah menjadi batu hitam.

EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *