KISAH – Ketika Orang-orang Beriman Berinfak

Islamindonesia.id – KISAH – Ketika Orang-orang Beriman Berinfak

Abu Thalhah Anshari, mempunyai banyak pohon kurma di kota Madinah. Dia mempunyai sebidang kebun yang indah dan baik, yang mendatangkan penghasilan yang banyak. Kebunnya itu terletak di depan Masjid Nabi Saw. Di dalamnya ada mata air yang sangat jernih. Rasulullah Saw juga terkadang suka berkunjung ke kebunnya dan meminum air dari mata air tersebut. Ketika turun ayat, “Kamu tidak akan memperoleh kebaikan yang banyak, sebelum kamu menginfakkan harta yang kamu cintai”.

Abu Thalhah Anshari datang kepada Rasulullah Saw dan berkata, “Harta yang paling aku cintai adalah kebun ini. Sekarang, aku ingin menginfakkannya di jalan Allah Swt. Mendengar itu, Rasullulah Saw menjawab, ‘Sungguh perniagaan yang sangat bagus. Namun aku mengusulkan supaya engkau memberikannya kepada orang-orang miskin dari kalangan kerabatmu.’” Dia menerima usulan Rasullulah Saw itu, lalu membagikannya di kalangan kerabatnya yang miskin.

Ketika Fathimah Az-Zahra  diboyong ke rumah suaminya pada malam pengantin, seorang miskin datang kepadanya meminta pakaian bekas. Karena teringat ayat yang berbunyi, “Kamu tidak akan memperoleh kebaikan yang banyak, sebelum kamu menginfakkan harta yang kamu cintai”, Sayidah Fathimah mengganti pakaian pengantinnya dan diberikannya kepada orang miskin tersebut.

Beberapa orang datang bertamu kepada Abu Dzar. Abu Dzar berkata, “Karena aku sedang sakit, silakan kamu sembelih sendiri satu ekor untaku dan kamu masak untuk makanmu.” Mereka memilih unta yang kurus. Melihat Abu Dzar marah dan bertanya, ‘Mengapa engkau tidak memilih unta yang gemuk?’ Mereka menjawab, ‘Yang gemuk itu aku sisakan untuk keperluanmu nanti.’ Mendengar itu, Abu Dzar berkata, ‘Hari keperluanku adalah Hari ketika aku di dalam kubur.’

YS/MQ/ IslamIndonesia