Satu Islam Untuk Semua

Monday, 20 January 2020

Kisah – Hasan al-Basri yang Meminum Air Nabi


islamindonesia.id – Hasan al-Basri yang Meminum Air Nabi

Abu Said bin Abul-Hasan Yasar al-Basri, atau seringkali disebut Hasan dari Basrah, atau secara singkat biasa disebut Hasan al-Basri lahir di Madinah pada 21 H/642 M. Ayahnya adalah seorang budak Persia yang ditangkap dari Maisan, Iraq.

Abu Hasan (ayah Hasan) di Madinah kemudian membantu tugas-tugas Zaid bin Tsabit sebagai pembantu Nabi Muhammad SAW. Sedikit yang diketahui tentang masa kecil Hasan al-Basri, tetapi beberapa laporan mengatakan bahwa dia pindah dari Madinah ke Basrah, Iraq, pada saat berusia 15 tahun.

Karena tumbuh dewasa di Basrah, diriwayatkan bahwa dia selalu bertemu dengan sahabat-sahabat Nabi, mereka adalah 70 sahabat yang turut serta dalam Perang Badar. Setelah tumbuh dewasa, Hasan menjadi seorang tokoh di antara tokoh-tokoh yang paling terkemuka pada zamannya karena dia termasyhur akan kesalehannya, dan dia secara terbuka membenci perilaku kalangan atas yang gemar berfoya-foya.

Sementara itu, bagi pembesar-pembesar kelompok Mutazilah, Hasan dianggap sebagai pendiri gerakan mereka. Perlu diketahui, dua tokoh besar Mutazilah, yakni Amr bin Ubaid dan Wasil bin Atha, keduanya adalah murid Hasan.

Di dalam hagiografi sufi, Hasan al-Basri dikategorikan sebagai salah seorang tokoh suci terbesar Islam pada masa-masa awal sejarah Islam. Hasan meninggal di Basrah pada tahun 110 H/728 M. Hasan adalah seorang pembicara hebat, banyak dari perkataannya yang dikutip oleh penulis-penulis Arab, dan teks-teks tertulisnya masih ada sampai hari ini.

Meminum Air Nabi

Ketika Hasan al-Basri dilahirkan, Umar bin Khattab, sahabat Nabi dan yang kelak akan menjadi khalifah kedua umat Islam, melihatnya. Umar mengatakan bahwa bayi itu tampan (Hasan). Maka semenjak itulah dia bernama Hasan.

Hasan kemudian tumbuh besar di rumah salah satu istri Nabi Muhammad SAW, Ummu Salamah. Mengapa bisa demikian karena Ibunda Hasan bekerja untuk Ummu Salamah. Jika Ibunda Hasan sedang sibuk bekerja dan Hasan menangis, maka dengan suka hati Ummu Salamah menyusuinya.

Ummu Salamah berdoa kepada Allah SWT, meminta agar anak itu kelak menjadi teladan bagi semua orang. Berulang kali dan tidak terhitung Ummu Salamah telah mendoakan Hasan kecil.

Suatu waktu, Nabi Muhammad SAW berkunjung ke rumah Ummu Salamah. Di sana beliau bertemu Hasan kecil dan mendoakannya agar dilimpahi berkah.

Pada satu kesempatan lain, Hasan kecil meminum air dari wadah air milik Nabi. Menyadari air minumnya telah habis, Nabi akhirnya mengetahui bahwa Hasan lah yang telah meminumnya. Nabi kemudian berkata bahwa anak kecil itu akan mendapatkan pengetahuan Nabi sebanding dengan air yang telah diminumnya tadi.

*Dikutip dari John Renard, Friends of God: Islamic Images of Piety, Commitment, and Servanthood (University of California Press, 2008), hlm 26.

PH/IslamIndonesia/Foto Utama: About Islam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *