Satu Islam Untuk Semua

Saturday, 20 May 2017

KISAH – Hadiah atas Kata-kata Bijak


IslamIndonesia.id – KISAH — Hadiah atas Kata-kata Bijak

 

 

Syahdan, seorang raja mengumumkan sebuah sayembara bagi orang yang bisa menyampaikan kata-kata bijak akan diberi hadiah sejumlah 400 dinar.

Suatu hari sang raja blusukan ke pelosok negeri bersama para punggawanya. Sang raja melihat seorang petani berusia 90-an tahun sedang menanam pohon zaitun.

Bertanyalah sang raja kepada petani, “Mengapa Anda menanam pohon zaitun? Bukankah pohon zaitun membutuhkan 20 tahun untuk berbuah? Sementara Anda telah berusia lanjut dan menanti ajal.”

Sang petani menjawab, “Orang-orang dulu telah menanam dan kami yang memanennya. Maka saat ini kami menanam agar dipanen orang-orang di masa datang.”

Sang raja berkata, “Indahnya kata-katamu! Sungguh ini kata-kata yang bijak.” Maka sang raja memerintahkan punggawanya untuk memberikan 400 dinar kepada sang petani. Orang tua ini pun mengambilnya dan tersenyum.

Sang raja bertanya kembali, “Mengapa Anda tersenyum?”

Sang petani menjawabnya, “Pohon zaitun berbuah setelah 20 tahun, sementara kata-kataku berbuah secepat ini.”

Sang raja berkata kepada punggawanya, “Luar biasa. Berikan lagi 400 dinar kepadanya.”

Lagi-lagi sang petani menerimanya sambil tersenyum.

Sang raja bertanya kembali, “Mengapa Anda tersenyum lagi?”

Sang petani menjawabnya, “Pohon zaitun berbuah satu kali dalam setahun, sementara pohon lidahku telah berbuah dua kali hingga kini.”

Sang raja memerintahkan punggawanya untuk memberikan 400 dinar kepada petani untuk yang ketiga kalinya. Lantas meminta semuanya meninggalkan sang petani.

Pimpinan tentara bertanya, “Mengapa Tuan Raja cepat-cepat pergi?”

Sang raja menjawab, “Jika aku duduk bersama petani ini sampai pagi, maka simpanan hartaku akan terkuras, sementara kata-kata bijak petani ini tak terus mengalir.”

Hikmah: kebaikan akan selalu berbuah manis. Kata-kata bijak merupakan permata yang berharga. Kata-kata bijak akan membekas di sanubari. Jika kita ingin mempengaruhi orang lain, maka tiada jalan lain kecuali menghiasi lidah kita dengan kata-kata bijak yang menyenangkan hati pendengarnya.[]

 

 

Tom/ islam indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *