Satu Islam Untuk Semua

Sunday, 11 November 2018

Kisah Doa Penjual Tahu


islamindonesia.id – Kisah Doa Penjual Tahu

 

Seorang penjual tahu tiap hari menjual dagangannya ke pasar. Untuk sampai ke pasar, dia harus naik angkot langganannya, dan untuk sampai ke jalan raya, ia harus melewati pematang sawah.

Setiap pagi ia selalu berdoa kepada Allah agar dagangannya laris. Begitulah setiap hari, sebelum berangkat ia berdoa terlebih dahulu dan pulang sore hari, dagangannya selalu laris manis.

Suatu hari, ketika ia melewati sawah menuju jalan raya untuk naik angkot langganannya, entah kenapa tiba-tiba ia terpeleset dan jatuh ke sawah. Semua dagangannya jatuh hancur berantakan. Jangankan untung, modal pun buntung.

Dia mengeluh kepada Allah, bahkan sempat muncul pikiran buruk “menyalahkan” Allah, mengapa ia diberi cobaan seperti ini. Padahal ia selalu berdoa setiap pagi. Akhirnya ia pun pulang tidak jadi berdagang.

Dua jam kemudian ia mendengar kabar, bahwa angkot langganannya yang setiap hari ia naiki, pagi itu jatuh ke jurang dan semua penumpangnya tewas. Hanya ia satu-satunya calon penumpang yang terluput dari kecelakaan itu, gara-gara tahunya jatuh ke sawah, sehingga ia tidak jadi berdagang dan membawa pulang dagangannya yang sudah hancur berantakan itu.

Tak hanya sampai di situ, sore harinya ada seorang peternak bebek mencari dia dan hendak membeli tahu untuk makanan bebek. Namun peternak bebek itu mencari tahu yang sudah rusak karena hanya untuk campuran makanan bebek saja. Spontan si penjual tahu menangis bahagia karena tahunya yang hancur diborong habis oleh peternak bebek itu.

***

Dari sekelumit kisah di atas, ada hikmah yang dapat kita petik. Di antaranya, bahwa doa kita terkadang seolah tidak dikabulkan sesuai permintaan. Padahal sejatinya justru akan diganti oleh Allah dengan sesuatu yang jauh lebih baik daripada yang kita minta. Hal ini terjadi karena sesungguhnya hanya Allah yang Maha Tahu kebutuhan kita, dibandingkan diri kita sendiri.

Karena itu hendaknya kita tak jemu berdoa, dan jangan sampai menggerutu bahkan “menyalahkan” Allah.

Boleh jadi kita membenci sesuatu padahal itu amat baik bagi kita dan boleh jadi kita menyukai sesuatu padahal itu amat buruk bagi kita. Allah SWT mengetahui sedang manusia tidak mengetahui.

Berupayalah senantiasa berpikir positif dan bersangka baik: Jika Allah menjawab doa kita, mungkin Dia berkehendak menambahkan iman kita. Namun pada saat Dia menundanya, boleh jadi Allah memang hendak menambahkan kadar kesabaran kita dan membalasnya dengan pahala berlipat ganda. Intinya, jika Allah seolah tidak menjawab doa kita, tetaplah yakin bahwa Dia sedang mempersiapkan yang terbaik untuk kita. Maka syukurilah setiap keadaan dan semua hal yang kita alami, yang kita pandang baik maupun yang sepintas tampak buruk.

 

EH / Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *