Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 13 February 2020

Abu Ayyub al-Anshari: Si Miskin yang Terpilih


islamindonesia.id – Abu Ayyub al-Anshari: Si Miskin yang Terpilih

Sebelum Rasulullah saw hijrah ke Madinah, penduduk Madinah melakukan persiapan untuk menyambut kedatangan beliau. Ketika beliau memasuki kota Madinah dengan menunggang unta, para kabilah dan berbagai suku langsung mengundang beliau ke rumah masing-masing. Mereka saling berebut tali kendali unta itu untuk mengajak Rasulullah saw singgah di rumahnya.

Mereka, misalnya, berkata, “Kami memiliki banyak anggota suku dan harta. Kami akan sediakan semua fasilitas bagi Anda. Kami mohon, sudilah kiranya Anda singgah di rumah kami.”

Rasulullah saw lalu menyerahkan pilihan kepada untanya. Beliau berkata, “Unta ini beroleh perintah untuk menentukan di mana saya harus turun.”

Akhirnya unta itu berhenti dan duduk di depan rumah Abu Ayyub al-Anshari, penduduk Madinah paling miskin. Rasulullah saw pun langsung turun dari untanya sementara orang-orang masih memaksa beliau untuk singgah di rumahnya. Ibu Abu Ayyub al-Anshari lantas membawa masuk perlengkapan Rasulullah saw.

Masih di tengah kerumunan orang-orang, Rasulullah saw bertanya, “Di mana perlengkapan saya?”

Mereka menjawab, “Dibawa masuk ke dalam oleh Ibu Abu Ayyub.”

Lalu, Rasulullah saw mengatakan, “Manusia akan bersama perlengkapannya.” Setelah itu, Rasulullah saw pun ikut masuk ke rumah Abu Ayyub al-Anshari.

Kecintaan pada Rasulullah saw

Dikisahkan, Abu Ayyub adalah seorang yang memiliki kecintaan dan kerelaan untuk berkorban demi Rasulullah saw.

Di masa-masa setelah peristiwa Hijrah, dalam berbagai peperangan seperti Badar dan Uhud, Abu Ayyub senantiasa bersama Rasulullah saw dan dengan gagah berani menunjukkan perlawanannya terhadap musuh.

Setelah kemenangan dalam perang Khaibar, dalam perjalanan pulang, dia senantiasa menjaga kemah Rasulullah saw. Saat tiba waktu subuh, Rasulullah saw bertanya, “Siapa yang di luar kemah itu?”

“Saya, Abu Ayyub,” jawabnya.

Rasulullah saw lantas berkata dua kali, “Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya padamu.”

Berkat kebajikan yang dilakukan Abu Ayyub dengan harta dan jiwanya, dia memperoleh doa dari Rasulullah saw tersebut.

AM/IslamIndonesia.id/ Foto Fitur: NoonPost

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *