Satu Islam Untuk Semua

Saturday, 29 September 2018

Kisah Jeroan Sapi Gus Mus dan ‘Anjing’ yang Pindah ke Baghdad


islamindonesia.id – Kisah Jeroan Sapi Gus Mus dan ‘Anjing’ yang Pindah ke Baghdad

 

Kisah ini diceritakan oleh Gus Dur kepada Yahya Cholil Staquf. Yakni kisah menyangkut Gus Mus, ketika keduanya mukim di Mesir.

Waktu itu, tahun ’60-an, jeroan sapi tak ada harganya di Kairo, Mesir, karena dianggap hanya anjing yang layak memakannya. Tapi bagi santri-santri Jawa, jelas itu makanan bergizi.

Di antara penggemar berat jeroan sapi sekaligus ahli memasaknya adalah Gus Dur. Pembagian tugas pun diatur. Karena lebih ahli tentang seluk-beluk pasar, Gus Mus bertugas belanja (Gus Dur lebih hapal gedung bioskop daripada pasar), sedang Gus Dur menjadi kokinya.

Jeroan sapi berhasil diperoleh dengan harga amat murah dari seorang jagal. Malahan, karena rutin berbelanja jeroan sehingga berteman akrab dengan si jagal, lama-lama digratiskan. Hanya saja, si jagal terheran-heran dengan konsumsi jeroan yang begitu banyak dan ajeg.

“Memangnya kamu pelihara anjing berapa?” tanyanya. Gus Mus garuk-garuk kepala.

“Yaa… ada lah…”

Singkat cerita, setelah empat tahun di Kairo, Gus Dur pindah ke Baghdad. Tak ada lagi koki, Gus Mus pun berhenti belanja jeroan. Cukup lama Gus Mus tak bertemu si jagal langganannya, sampai suatu hari kepergok tak sengaja.

“Hai, apa kabar?” si jagal menyapa.

“Baik. Bagaimana denganmu?”

“Alhamdulillah…. Kamu kok nggak pernah ngambil jeroan lagi?” si jagal bertanya, “Memangnya sudah nggak pelihara anjing lagi?”

Gus Mus meringis, “Oh… Sudah pindah ke Baghdad…”

 

EH / Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *