Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 29 July 2020

Kesaksian Seorang Pemuda Prancis pada Abad ke-10 Tentang Rumah Sakit Islam Cordoba


islamindonesia.id – Kesaksian Seorang Pemuda Prancis pada Abad ke-10 Tentang Rumah Sakit Islam Cordoba

Seorang pemuda dari Prancis pada abad ke-10 dirawat di rumah sakit Cordoba, Andalusia (sekarang di Spanyol). Pemuda itu kemudian mengirim surat kepada ayahnya, sebagaimana dilansir dari Islam & Science, berikut ini adalah terjemahannya:

Engkau telah menyebutkan dalam suratmu sebelumnya bahwa engkau akan mengirimku sejumlah uang untuk digunakan sebagai biaya perawatanku. Aku bilang, aku sama sekali tidak membutuhkannya karena perawatan di rumah sakit Islam ini gratis.

Juga ada hal lain tentang rumah sakit ini. Rumah sakit ini memberikan pakaian baru dan lima dinar kepada setiap pasien yang sudah sembuh agar dia tidak harus bekerja selama periode istirahat dan pemulihan.

Wahai ayah, jika engkau ingin mengunjungiku, engkau akan menemukanku di departemen bedah dan perawatan sendi. Ketika engkau memasuki gerbang utama, pergilah ke aula selatan di mana engkau akan menemukan departemen pertolongan pertama dan departemen diagnosis penyakit, maka engkau akan menemukan departemen radang sendi (penyakit sendi).

Di sebelah ruanganku, engkau akan menemukan perpustakaan dan aula di mana dokter-dokter berkumpul bersama untuk mendengarkan ceramah yang diberikan oleh profesor; aula ini juga digunakan untuk membaca.

Departemen ginekologi terletak di sisi lain dari gedung rumah sakit. Laki-laki tidak diizinkan masuk.

Di sebelah kanan gedung rumah sakit terdapat aula besar bagi mereka yang sudah pulih. Di tempat ini mereka menghabiskan masa istirahat dan pemulihan selama beberapa hari. Aula ini berisi perpustakaan khusus dan beberapa alat musik.

Wahai ayah, semua tempat di rumah sakit ini sangat bersih; tempat tidur dan bantal ditutupi dengan kain putih Damaskus yang halus. Untuk sepreinya, mereka terbuat dari bahan mewah yang lembut.

Semua ruangan di rumah sakit ini dilengkapi dengan air bersih. Air ini disalurkan ke kamar melalui pipa yang terhubung ke air mancur besar; tidak hanya itu, namun juga di setiap ruangan dilengkapi dengan kompor pemanas.

Mengenai makanannya, ayam dan sayuran selalu disajikan, oleh karenanya beberapa pasien tidak ingin meninggalkan rumah sakit karena mereka menyukai dan berselera kepada makanan yang lezat ini.

*Dikutip dari Ameer Gafar Al-Arshdy, The Islamic Scientific Supremacy (Al-Resala Establishment: Beirut, 1990)

PH/IslamIndonesia/Foto utama: Sheila Terry/Science Photo Library, menggambarkan sebuah adegan di rumah sakit di Cordoba, ilustrasi yang dibuat tahun 1883 ini melukiskan dokter ternama Al-Zahrawi (disebut Abulcasis di Barat) yang sedang merawat seorang pasien, sementara asistennya membawa sekotak obat-obatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *