Satu Islam Untuk Semua

Tuesday, 27 April 2021

Waspadai Label “Kurma Buatan Palestina”, Bisa Jadi itu Produk Israel (1)


islamindonesia.id – Waspadai Label “Kurma Buatan Palestina”, Bisa Jadi itu Produk Israel (1)

Memasuki bulan Ramadan biasanya warga Muslim di seluruh dunia akan beramai-ramai membeli kurma. Namun The Islamic Human Rights Commission atau Komisi Hak Asasi Manusia Islam (IHRC) mengingatkan umat Islam agar berhati-hati tidak makan kurma produk Israel. Organisasi yang berbasis di London ini mengajak umat Islam untuk memboikot produk kurma dari Israel.

Menurut IHRC, hampir semua kotak kemasan kurma tanpa label dapat dipastikan berasal dari Israel. Karena itu, IHRC mengingatkan umat Islam memeriksa label untuk setiap barang yang akan dibeli. Menurut mereka, detail kontak produsen/importir juga harus ada di label.

Jika ragu, konsumen bisa menghubungi importir untuk mengklarifikasi mengenai asal buah kurma tersebut. Jika kemasan tidak secara jelas menunjukkan asal barang atau detail pabrikan/importir dan tidak tertera pada kemasan, maka hal ini harus dilaporkan ke standar perdagangan setempat yang memiliki kewajiban untuk menyelidiki.

Apalagi, menurut IHRC, label “Buatan Palestina” sekarang tidak lagi menjadi jaminan karena bisa jadi itu adalah produk Israel, demikian sebagaimana dilansir dari Republika (10/4).

Berdasarkan pemantauan redaksi di beberapa situs jual beli online, kita dapat melihat banyak sekali jenis kurma Medjool yang dilabeli dengan embel-embel “Kurma Produk Palestina”. Dan jumlah pembeli kurma jenis ini sangat banyak, satu toko saja dapat menjual hingga ribuan kali transaksi.

Apa pasalnya? Para pedagang ini mengklaim bahwa kurma Medjool adalah jenis kurma terbaik yang paling lezat. Selain itu, dengan sentimen sesama Muslim yang mendukung perjuangan rakyat Palestina, banyak yang terkecoh bahwa kurma-kurma tersebut memang produk buatan Palestina.

Tetapi apakah benar kurma-kurma “buatan Palestina” tersebut memang berasal dari Palestina? Jawabannya ya, namun produk tersebut sepenuhnya dikuasai oleh perusahaan Israel.

Asal Muasal Kurma Israel dan Eksploitasi Tanah Jajahan dan Pekerja Palestina

Organisasi American Muslims for Palestine atau Muslim Amerika untuk Palestina (AMP) menggambarkan bagaimana kurma-kurma “buatan Palestina” ini diproduksi. Sebagaimana dikutip dari Aljazeera (24/4), mereka menulis tentang bagaimana asal mulanya Israel dapat memiliki kebun kurma yang begitu luas.

Sepanjang tahun 1930-an, seorang pemukim Zionis dan pendiri Kinneret kibbutz dengan nama Ben-Zion Israeli melakukan perjalanan ke Timur Tengah untuk mengumpulkan batang pohon kurma.

Dalam banyak kasus, dia harus menyelundupkan batang pohon kurma tersebut secara ilegal keluar dari negara-negara yang dia kunjungi – Irak, Persia, dan Mesir – karena mereka dianggap sebagai harta kekayaan nasional dan dilarang untuk diekspor.

Batang pohon kurma selundupan tersebut kemudian digunakan untuk membangun perkebunan besar di seluruh wilayah Israel. Perkebunan kurma Israel ini ditanam dari Laut Merah di selatan, membentang hingga ke Laut Mati, dan diteruskan hingga sejauh Laut Galilea di utara. Dengan posisi perkebunan seperti ini, maka industri kurma Israel seringkali disebut juga sebagai “industri tiga lautan”.

Sejak Israel menduduki Tepi Barat Palestina pada tahun 1967, mereka juga telah mendirikan perkebunan kurma di pemukiman ilegal di bagian Lembah Yordania.

Menurut data Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa, pada 2017, Israel telah memproduksi 136.956 ton kurma dengan nilai ekspor USD 181,2 juta.

Industri kurma Israel ini sangat eksploitatif dan operasi mereka banyak dilakukan di pemukiman ilegal, sehingga produk-produk mereka harus diboikot. Sekitar 40 persen kurma Israel saat ini ditanam di pemukiman ilegal.

Karena pekerjaan memetik kurma ini begitu melelahkan, maka orang-orang Israel mempekerjakan orang-orang Palestina dengan gaji yang rendah untuk melakukan pekerjaan sulit ini. Para petani Israel juga diketahui mempekerjakan anak-anak Palestina.

Bersambung…..

PH/IslamIndonesia/Foto utama: West Bank Apparel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *