Satu Islam Untuk Semua

Friday, 07 May 2021

Digunakan Selama 4.000 Tahun Lebih, Mengapa Air Sumur Zamzam Tidak Pernah Habis?


islamindonesia.id – Digunakan Selama 4.000 Tahun Lebih, Mengapa Air Sumur Zamzam Tidak Pernah Habis?

Air sumur Zamzam di Makkah tidak akan pernah habis sebab ia memiliki lubuk penyimpanan yang terhubung dengan air tanah yang terbarukan, sehingga ia tidak akan mengering kecuali dalam kondisi tertentu, kata Abbas Sharaqi, Profesor Geologi dan Sumber Daya Air di African Research Institute.

“Jangan lupa mendoakan kami dan bawakan air Zamzam dalam perjalanan pulang,” kata setiap keluarga dan teman-teman kepada orang-orang yang sedang naik haji atau umrah. Air ini dianggap berkah bagi umat Islam.

Sejarah sumur Zamzam dimulai dari sejak zaman Nabi Ismail bin Ibrahim AS. Ia terletak sekitar 21 meter ke arah timur dari Kabah, di dekat halaman Masjid al-Haram. Sumur itu secara ajaib mengeluarkan air ketika putra Ibrahim, Ismail, kehausan dan menangis di padang pasir bersama ibunya, Hajar.

Dokumen sejarah menunjukkan bahwa kedatangan Ismail ke Makkah pada tahun kelahirannya, sekitar tahun 1910 SM, merupakan tahun munculnya Zamzam. Antara hari ini dan hari Zamzam pertama kali muncul terpaut sekitar 4.000 tahun jika dilihat berdasarkan kalender Hijriah.

Dentang rentang masa selama itu dan tidak pernah habis, maka hal ini menimbulkan sebuah pertanyaan: mengapa air Zamzam tidak pernah habis?

Sebagaimana dilansir dari Egypt Today, Sharaqi mencoba menjawab secara ilmiah mengenai fenomena ini. Dia mengatakan, “Tidak habis dalam (ilmu) geologi berarti bahwa ia adalah (sumber) air yang dapat diperbarui. Air tanah dapat diperbarui sebagaimana halnya sumur Zamzam, atau tidak dapat diperbarui.”

Dia mencontohkan, “Mesir memiliki Gurun Barat, (di sana terdapat) reservoir (air) Batu Pasir Nubian yang terletak di oasis. Namun, ia tidak dapat diperbarui. Ia tidak memperbaharui dirinya sendiri selama bertahun-tahun.”

“Air Zamzam adalah air yang terbarukan. Sumber airnya berasal dari hujan di Makkah. Makkah adalah daerah pegunungan dan salah satu lembahnya berisi lembah Ibrahim yang menampung sumur Zamzam di dataran rendah,” kata Sharaqi.

Sumur Zamzam dilihat dari atas. Foto: Islamiclandmarks.com

Profesor ini kemudian menjelaskan, bahwa terdapat 14 meter endapan sungai yang disebabkan oleh air hujan di pegunungan yang turun ke dataran rendah dan berubah menjadi sedimen. Proses ini memakan waktu jutaan tahun untuk membuat sumur Zamzam menjadi sepanjang 14 meter.

Di bagian paling bawahnya terdapat bebatuan yang berkumpul yang menyebabkan sumur memiliki kedalaman total hingga 35 meter, yaitu sedimen sepanjang 14 meter, dan bebatuan di dalam sepanjang 21 meter.

Dengan proses curah hujan dan penyimpanan, air menjadi terus diperbarui. “Air di sumur Zamzam digunakan sebagai air minum jamaah dan air minum tidak digunakan secara besar-besaran, seperti misalnya air untuk pertanian,” kata Sharaqi.

Profesor geologi itu mengungkapkan bahwa Mesir juga memiliki sumur yang mirip dengan Zamzam yang dapat menyimpan dan menampung air, menjadikannya terbarukan.

“Sumur Zamzam telah digunakan selama 4.000 tahun, hal ini membuat kami berpikir jika tidak ada hujan di Arab Saudi, airnya akan habis. Namun mengingat kondisi iklim yang stabil dan tidak berubah, sumur bisa terus berjalan sebagaimana adanya,” ujarnya.

Sumur Zamzam, meskipun memiliki sejarah yang berkaitan dengan Islam, namun ia juga memiliki penjelasan ilmiah dan logis yang secara sempurna dapat melengkapi kisah-kisah religius di dalamnya.

PH/IslamIndonesia/Foto utama: Islamiclandmarks.com

One response to “Digunakan Selama 4.000 Tahun Lebih, Mengapa Air Sumur Zamzam Tidak Pernah Habis?”

  1. Priyono Abriwaskito says:

    Strong water drive, peermeability very bign and really a miracle reservoir

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *