Satu Islam Untuk Semua

Tuesday, 14 March 2023

Tuntunan Islam tentang Memaafkan Kesalahan Orang Lain


islamindonesia.id – Memaafkan kesalahan orang lain merupakan salah satu akhlak mulia yang perlu ditanamkan pada diri setiap Muslim. Banyak dalil dalam Al-Qur’an maupun hadis tentang memaafkan kesalahan orang lain yang dapat menjadi pedoman bagi umat Islam.

Rasulullah s.a.w telah banyak mendorong umatnya untuk bersikap pemaaf pada orang lain melalui contoh perbuatannya semasa hidup. Dikisahkan dari istri Rasulullah s.a.w, Aisyah, pernah ditanya tentang akhlak Rasulullah, maka dia menjawab, “Beliau tidak pernah berbuat jahat, tidak berbuat keji, tidak meludah di tempat keramaian, dan tidak membalas kejelekan dengan kejelekan. Melainkan beliau selalu memaafkan dan memaklumi kesalahan orang lain.” (HR. Ibnu Hibban)

Selain itu, sikap pemaaf yang harus dimiliki setiap Muslim secara tegas dijelaskan dalam firman-Nya di surah Al-A’raf ayat 199: “Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh.”

Selain dalil-dalil yang telah dijelaskan di atas, ada beberapa hadis tentang memaafkan kesalahan orang lain. Berikut ini 4 di antaranya.

1. HR Muslim

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah s.a.w bersabda, “Tidaklah sedekah itu mengurangi harta, dan tidaklah Allah menambah bagi seorang hamba dengan pemberian maafnya (kepada saudaranya,) kecuali kemuliaan (di dunia dan akhirat), serta tidaklah seseorang merendahkan diri karena Allah kecuali Dia akan meninggikan (derajat)nya (di dunia dan akhirat).”

2. HR Bukhari dan Ad Dailami

Rasulullah s.a.w bersabda, “Iman yang paling utama adalah sabar dan pemaaf atau lapang dada.”

3. HR At Thabrani

“Maafkanlah (sesamamu), niscaya kamu akan dimaafkan (oleh Allah).”

4. HR Al Anshari

“Orang yang paling penyantun di antara kalian adalah orang yang bersedia memberi maaf walaupun ia sanggup untuk membalasnya.”

Istilah memaafkan dalam bahasa Arab adalah Al ‘Afwu. Artinya secara bahasa adalah melewatkan, membebaskan, meninggalkan pemberian hukuman, menghapus, dan meninggalkan kekasaran perilaku.

Sementara itu, secara istilah, Al ‘Afwu juga dapat bermakna menggugurkan (tidak mengambil) hak yang ada pada orang lain. Hal ini menjadi bukti mulianya sikap pemaaf.

Allah SWT dalam surah Ali Imran ayat 134 juga menyebut bahwa sikap memaafkan kesalahan orang lain merupakan salah satu ciri orang yang bertakwa.

Allah SWT berfirman: “(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.”

Semoga kita semua bisa sama-sama mulai melatih diri menjadi Muslim yang pemaaf sesuai dengan hadis tentang memaafkan kesalahan orang lain dan dalil Al-Qur’an di atas.

EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *