Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 23 March 2022

Teladanilah Cara Rasulullah Memperlakukan Orang Lemah


islamindonesia.id – Rasulullah sangat menekankan betapa penting dan mulianya perbuatan menolong atau membantu orang lemah. Di antara mereka itulah umat Islam bisa menjumpai kebaikan, rezeki, dan kemenangan. Kata beliau, ”Sesungguhnya Allah telah memenangkan umat ini dengan adanya kaum dhu’afa, karena doa-doa, shalat, dan keikhlasan mereka.” (HR. An-Nasai’).

Tak hanya menolong, Rasulullah s.a.w dalam hadis riwayat hasan juga menganjurkan mencintai orang lemah, terutama fakir miskin, layaknya mencintai diri sendiri. ”Cintailah (kasihinilah) fakir miskin umatku sebab sesungguhnya mereka memiliki negara kelak pada hari kiamat,” sabda beliau.

Rasulullah juga bersabda, ”Carilah aku di antara orang-orang lemah kalian. Sesungguhnya kalian diberi rezeki dan kemenangan karena orang-orang lemah kalian.” (HR Abu Daud).

Orang lemah yang dimaksud adalah mereka yang tak berdaya karena suatu musibah. Atau, mereka yang fakir miskin, anak telantar, dan yang terzalimi, baik disebabkan ketidakadilan maupun ketika mereka berjuang di jalan Allah.

Dalam hadis lain riwayat Al Hasan disampaikan pula bahwasanya Rasullullah s.a.w bersabda, ”Banyak-banyaklah mengenal fakir miskin dan bantulah mereka, sesungguhnya mereka memiliki negara.” Para sahabat bertanya, ”Wahai Rasulullah, apa gerangan negara mereka?” Beliau menjawab, ”Jika kelak di hari kiamat diserukan (kepada fakir miskin), lihatlah orang yang pernah memberi kalian makan (meski) pecahan-pecahan roti, meminumi kalian meski hanya seteguk, dan memberi pakaian kalian meski hanya sehelai baju, lalu gandenglah tangannya dan berlalulah ke surga.”

Seberapa pun pertolongan dan bantuan yang kita berikan bila diniatkan ikhlas mencari ridha Allah, maka Allah akan membalasnya dengan pahala yang berlipat, termasuk surga.

Tak terbatas pada individu, tapi juga kelompok, organisasi, lembaga, juga pemerintah. Bahkan yang terakhir ini, perannya sangat penting, karena merekalah (pejabat negara) yang bisa mengoordinasi, mengatur, memelihara, memperhatikan kebutuhan warganya tepat sasaran, sempurna, dan berkesinambungan.

Maka, jabatan pemerintahan harus difungsikan sebenar-benarnya demi memperhatikan kepentingan dan kebutuhan rakyat.

Jabatan adalah amanah yang harus ditunaikan. Ketika negara (pemerintah) menunaikan tugas-tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, kewajiban yang lain (rakyat) untuk membantunya. Dengan begitu akan terjadi bahu-membahu, tolong-menolong antara rakyat dan pemimpinnya. Dan dari sinilah akan tercipta persaudaraan yang hakiki.

Rasullulah s.a.w bersabda, “Sesama Muslim itu bersaudara. Oleh karena itu, jangan menganiaya dan jangan mendiamkannya. Siapa saja yang memperhatikan kepentingan saudaranya, Allah akan memperhatikan kepentingannya. Siapa saja yang melapangkan satu kesulitan sesama Muslim, niscaya Allah akan melapangkan satu kesulitan dari beberapa kesulitannya di hari kiamat. Siapa saja yang menutupi kejelekan seorang Muslim, Allah akan menutupi kejelekannya pada hari kiamat’.” (HR Bukhari-Muslim)

EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *