Satu Islam Untuk Semua

Sunday, 31 March 2019

Raih Kemuliaan 10 Hari Terakhir Bulan Rajab


islamindonesia.id – Raih Kemuliaan 10 Hari Terakhir Bulan Rajab

Saat ini, bulan Rajab sudah memasuki masa 10 hari terakhir. Waktu ini perlu dimanfaatkan umat Islam dengan sebaik-baiknya. Ini agar kita tidak kehilangan kesempatan meraih keutamaan Rajab yang begitu besar.

Rajab termasuk dalam bulan asyhurul hurum atau bulan-bulan mulia. Secara umum, asyhurul hurum dalam setahun ada empat dengan tiga bulan berurutan yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, kemudian Rajab.

Hal ini seperti tertuang dalam firman Allah SWT pada Surah At Taubah ayat 36: “Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah 12 bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus.”

Keistimewaan Bulan Rajab

Rasulullah Muhammad SAW juga menyinggung asyhurul hurum ini. Hal ini termuat dalam hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Bakrah. Rasulullah SAW bersabda, “Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada 12 bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci), tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram, (satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban.”

Baik ayat maupun hadis di atas merupakan dalil mengenai istimewanya asyhurul hurum, terutama Rajab. Bahkan, mulianya Rajab tidak hanya diyakini oleh Islam namun oleh masyarakat Arab sebelum datangnya Islam.

Masyarakat Arab kuno memperlakukan Rajab secara istimewa. Mereka akan berhenti berperang saat Rajab untuk memuliakan bulan ini.

Syaikh Abu Bakar Syatha dalam kitab I’anatut Thalibin, memberikan penjelasan mengenai hal ini:

“Rajab berasal dari kata ‘tarjib’ yang berarti memuliakan. Masyarakat Arab zaman dahulu memuliakan Rajab melebihi bulan lainnya. Rajab biasa juga disebut ‘Al Ashab’ karena derasnya tetesan kebaikan pada bulan ini. Ia bisa juga dipanggil ‘Al Asham’ karena tidak terdengar gemerincing senjata untuk berkelahi pada bulan ini. Boleh jadi juga disebut ‘Rajam’ karena musuh dan setan-setan itu dilempari sehingga mereka tidak jadi menyakiti para wali dan orang-orang saleh.”

EH / Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *