Satu Islam Untuk Semua

Monday, 26 December 2022

Prinsip Istiqamah dan Keutamaannya bagi Seorang Muslim


islamindonesia.id – Kata “istiqamah” disebut sebanyak sembilan kali dalam Al-Qur’an. Ini setidaknya menunjukkan pentingnya memahami apa itu istiqamah. Terlebih lagi ada janji Allah bagi pelaku istiqamah yang mampu merealisasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Istiqamah yang dimaksud adalah konsisten dalam mengamalkan kandungan makna serta konsekuensi kepercayaan terhadap Allah dan tuntunan-Nya sesuai dengan kemampuan yang dianugerahkan oleh Allah kepada seluruh makhluk.

Istiqamah dalam pandangan Islam merupakan salah satu prinsip yang sangat penting dalam agama ini. Istiqamah merupakan kesetiaan terhadap prinsip-prinsip Islam dan komitmen terhadap tindakan yang benar sesuai dengan ajaran-ajaran agama.

Keutamaan istiqamah dalam Islam terletak pada fakta bahwa istiqamah merupakan salah satu prinsip yang membantu seseorang untuk tetap teguh dan konsisten dalam melakukan tindakan yang benar sesuai dengan ajaran Islam. Istiqamah juga merupakan salah satu cara untuk menjadi seorang Muslim yang taat dan takut kepada Allah, serta selalu berusaha untuk menjadi lebih baik setiap hari.

Dengan demikian, istiqamah merupakan prinsip yang sangat penting dalam Islam, karena dengan istiqamah seseorang dapat menjadi lebih dekat kepada Allah dan selalu berusaha untuk menjadi seorang Muslim yang taat dan takut kepada-Nya.

Ada perbedaan pemahaman dalam menjelaskan pengertian istiqamah di kalangan para ulama. Imam Ibnu Katsir berpendapat bahwa istiqamah adalah memurnikan niat dalam beramal, hanya karena Allah. Mereka pun melakukan ketaatan kepada-Nya sesuai dengan syariat yang Dia berlakukan bagi mereka.

Imam Sya‟rawi berpendapat bahwa istiqamah adalah berjalan pada batasan yang lurus dan tidak condong ke sana maupun ke mari.  

Wahbah az-Zuhaili mengatakan bahwa istiqamah adalah kekal dalam pengakuan bahwa Allah Swt adalah satu-satunya Tuhan dan tidak pernah berpaling dengan mengakui Tuhan selain Allah, kemudian konsisten dan menetapi perintah-Nya, beramal karena Dia, menjauhi larangan-Nya hingga akhir hayat.

Sebagian ulama mendefinisikan istiqamah sebagai perilaku mengikuti Sunah Nabi s.a.w disertai akhlak yang diridhai. Ulama lain mengatakan bahwa istiqamah adalah mengikuti Sunah dan meninggalkan perilaku bid’ah.

Ada juga ulama yang mendefenisikan istiqamah menjadikan jiwa senantiasa selaras dengan tuntunan al-Quran dan Sunah.   

Perbedaan-perbedaan akan pengertian istiqamah seperti di atas bisa saja dan wajar ditemukan. Hal ini tentunya disebabkan oleh cara pandang dan pemahaman yang berbeda-beda di kalangan para ulama. Termasuk juga cara mereka melakukan pengambilan dalil-dalil yang dijadikan sandaran dalam mendefinisikan istiqamah.

Alhasil, dari sekian banyak penjelasan tentang makna istiqamah, dapatlah kiranya diintisarikan satu makna bahwa istiqamah adalah menaati segala perintah dan menjauhi segala larangan yang meliputi amalan hati, amalan badan, dari masing-masing iman, Islam, dan ihsan; sebab tidak akan terwujud istiqamah jika ada penyelewengan. Oleh karena alasan tersebut, kaum sufi mengatakan bahwa istiqamah lebih utama dari seribu karamah.

Lalu, apa lagi keutamaan istiqamah bagi seorang Muslim?

Berikut ini adalah beberapa keutamaan lain dari istiqamah bagi seorang Muslim:

1.  Keberhasilan dalam meniti jalan Allah demi meraih ridha-Nya.

Istiqamah merupakan salah satu syarat utama untuk meraih ridha Allah. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran: Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al-Ankabut:69)

2. Mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat.

Istiqamah merupakan salah satu cara untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Seorang yang istiqamah akan merasa bahagia dengan apa yang ia miliki, tidak akan merasa kekurangan, dan tidak akan tergoda untuk mengejar kekayaan dan kemewahan dunia yang tidak sejati atau semu dan fana.

3.  Mendapat keberkahan dari Allah SWT.

Istiqamah merupakan salah satu cara bagi orang-orang beriman dan bertakwa untuk meraih keberkahan dari Allah SWT.

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran: Jika sekiranya penduduk negeri-negeri itu beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi. (QS. Al-A’raf:96)

4. Menjadi orang yang amalannya dicintai oleh Allah SWT.

Seorang yang istiqamah akan senantiasa dicintai oleh Allah SWT karena ia selalu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Sebenarnya, melakukan kebaikan adalah hal yang mudah. Namun ternyata melakukannya secara istiqamah yang kadang dirasa sulit. Istiqamah adalah tantangan bagi orang-orang yang bersungguh-sungguh agar konsisten dalam kebaikan.

Istiqamah yang merupakan asal kata dari Bahasa Arab “fi’ill istaqaam-yastaqiimuu-istiqaamatan”, berarti lurus, tegak, atau konsisten.

Istiqamah adalah kewajiban setiap Mukmin, yang akan meningkatkan ketaatan serta akan menjauhkan diri dari segala yang dilarang Allah.

Dalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman: Maka tetaplah istiqamah pada jalan yang lurus menuju kepada-Nya dan mohon ampun kepada-Nya. (QS. Fushilat:6)

Kata Istiqamah adalah sesuatu yang identik dengan konsistensi. Seseorang yang melakukan amalan baik dan istiqamah meskipun kecil, namun dia akan mendapatkan pahala karena konsisten melakukannya. Bahkan jika dibandingkan dengan amalan berpahala besar namun jarang dilakukan.

Amalan seperti ini merupakan sesuatu yang sangat dicintai oleh Allah SWT, sebagaimana dijelaskan pada hadis Nabi s.a.w: “Berbuat sesuatu yang tepat dan benarlah kalian dan amal yang paling dicintai Allah adalah amalan yang terus-menerus meskipun sedikit.” (HR Bukhari)

5. Terhindar dari kesedihan dan kekhawatiran.

Selalu melakukan hal baik dan istiqamah adalah amalan yang akan menjauhkan seseorang dari kesedihan dan kekhawatiran. Sebab, dua rasa tersebut bisa mengganggu manusia bahkan mengakibatkan tidak fokus dalam melakukan amalan shalih.

Sebagaimana firman Allah SWT: Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah”, kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. (QS. Al-Ahqaf:13)

6. Mendapatkan kelapangan rezeki.

Hal ini juga akan dijanjikan oleh Allah SWT bagi orang-orang yang istiqamah. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an: Jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (Islam) benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezeki yang banyak). (QS. Al-Jinn:16)

Rezeki memang sudah diatur oleh Allah, tentunya rezeki akan menjadi lebih berkah jika kita menjadi hamba-Nya yang mampu istiqamah dalam beribadah. Cara memperlancar rezeki menurut Islam salah satunya adalah dengan istiqamah.

7. Terus dicatat ketika tidak mampu melakukannya.

Seseorang yang meninggalkan suatu amal ibadah yang rutin dilakukan karena alasan syar’i seperti sakit, berada dalam perjalanan jauh (safar), atau dalam keadaan lemah karena usia, maka tidak akan terputus amalan pahalanya.

Hal ini pernah disabdakan oleh Rasulullah s.a.w: “Jika seseorang melakukan safar, maka dia akan dicatat melakukan amalan sebagaimana amalan rutin yang dia lakukan ketika mukim (tidak bepergian) dan dalam keadaan sehat.” (HR Bukhari)

EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *