Satu Islam Untuk Semua

Tuesday, 30 January 2018

Oh, Seandainya Aku Dulu Begini dan Tidak Begitu


islamindonesia.id – Oh, Seandainya Aku Dulu Begini dan Tidak Begitu

 

Dunia dan seisinya adalah ciptaan, yang jika sampai pada waktunya akan hancur dan binasa. Jika waktu itu datang, maka semua akan kembali kepada-Nya. Itulah Hari Kiamat.

Hari Penyesalan merupakan salah satu nama dari Hari Kiamat. Sebab pada saat itu semua kesempatan akan ditutup dan yang tersisa hanyalah pertanggungjawaban. Ibarat kata pepatah, jika dunia merupakan tempat manusia menanam, maka di akhirat kelak mereka akan menuai.

Maka dalam hal ini, akan ada dua golongan manusia; selain mereka yang beruntung diliputi rasa syukur atas pahala dan kenikmatan berterusan, ada pula yang merugi diselimuti rasa penyesalan atas balasan dan siksa yang abadi.

Berkenaan dengan mereka yang merugi, terdapat banyak kalimat penyesalan yang diabadikan di dalam Alquran. Berikut ini lima di antaranya:

  1. Surah Al-Furqan ayat 27: “Dan (ingatlah) pada hari (ketika) orang-orang zalim menggigit dua jarinya, (menyesali perbuatannya) seraya berkata, “Wahai! Sekiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama Rasul.”

Kalimat penyesalan ini diucapkan oleh orang-orang zalim yang menyesali perbuatannya. Mereka menyesali karena semasa hidupnya ia tidak mengambil jalan bersama Rasul, tidak menuruti dan menjauhi ajaran Rasul. Sehingga pada hari kiamat mereka merasa sangat menyesal.

  1. Surah Al-Furqan ayat 28: “Wahai, celaka aku! Sekiranya (dulu) aku tidak menjadikan si fulan itu teman akrab (ku).”

Kalimat penyesalan ini diucapkan oleh orang-orang yang tidak menjadikan seseorang sebagai temannya. Orang tersebut adalah orang-orang yang shaleh dan gemar melakukan kebaikan serta senantiasa menjauhkan dirinya dari hal-hal yang dibenci Allah SWT. Sehingga apabila mereka dahulu berteman dengan orang-orang seperti itu, tentunya mereka juga akan mengikuti perangai temannya itu yang selalu berbuat kebaikan. Namun faktanya mereka justru menjauhi orang tersebut, sehingga akhirnya kini mereka menyesali perbuatannya tersebut.

  1. Surah Al-Haqqah ayat 25: “Dan adapun orang yang kitabnya diberikan di tangan kirinya, maka dia berkata, “Alangkah baiknya jika kitabku (ini) tidak diberikan kepadaku.”

Ini adalah kalimat penyesalan yang diucapkan oleh orang-orang yang menerima catatan amalnya di tangan kiri. Oleh karenanya mereka mengatakan bahwa lebih baik catatan tersebut tidak diberikan kepadanya. Sebab bila diberikan di tangan kiri, hal tersebut merupakan pertanda bahwa ia termasuk dalam golongan orang-orang celaka yang akan menerima azab dari Allah SWT.  Alangkah lebih baik apabila catatan tersebut tidak diberikan kepadanya, sehingga ia tidak akan mengetahui apakah ia termasuk dalam golongan orang yang beruntung atau orang yang celaka.

  1. Surah An-Naba ayat 40: “Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu (orang kafir) azab yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata, “Alangkah baiknya seandainya dahulu aku jadi tanah.”

Kalimat ini diucapkan oleh orang-orang kafir saat Allah SWT memperlihatkan kepadanya apa yang telah diperbuat oleh tangannya. Sehingga ia merasa lebih baik bila dulu ia dijadikan tanah. Dengan demikian ia tidak akan mungkin melakukan hal-hal buruk seperti yang dilakukannya saat itu.

  1. Surah Al-Fajr ayat 24: Dia berkata, “Alangkah baiknya sekiranya dahulu aku mengerjakan (kebajikan) untuk hidupku ini.”

Kalimat ini diucapkan oleh orang-orang yang semasa hidupnya suka berbuat keburukan. Ia menghabiskan waktunya dengan melakukan hal yang sia-sia. Sehingga di akhirat saat diperlihatkan perbuatannya, ia merasa menyesal mengapa dahulu semasa hidup tidak mengerjakan kebaikan.

Begitulah penyesalan manusia yang merugi. Seolah mereka ingin berkata, “Oh, seandainya dulu aku begini dan tidak begitu,” dan seterusnya. Namun semua penyesalan itu percuma dan sia-sia di hadapan-Nya.

 

EH / Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *