Satu Islam Untuk Semua

Saturday, 31 December 2022

Mengenal Keutamaan, Batasan dan Macam-macam Sabar


islamindonesia.id – Pepatah yang mengatakan bahwa hidup tidak mudah, sepertinya memang benar adanya. Karena sepanjang hidup, berbagai masalah sering kali datang dan menjadi ujian bagi setiap orang. Tidak jarang, masalah-masalah yang dihadapi dalam hidup memang terasa berat dan tidak mudah diselesaikan. Hal ini sering kali menjadi sumber stres yang bisa mengganggu kesehatan fisik dan mental seseorang.

Meskipun tidak mudah, namun jika dihadapi dengan penuh semangat tentu setiap masalah akan lebih mudah terlewati. Bukan hanya itu, kesabaran juga menjadi hal penting yang perlu ditanamkan dalam hati selama menghadapi cobaan hidup. Dengan hati yang sabar, Anda dapat menguatkan diri sendiri untuk terus berusaha dan melakukan hal yang terbaik untuk melewati segala bentuk ujian.

Dalam ajaran Islam, terdapat keutamaan sikap sabar yang bisa didapatkan oleh orang yang menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Allah pun berjanji akan memberikan kemuliaan bagi hamba-Nya yang dapat menghadapi setiap ujian dengan penuh kesabaran. Bukan hanya itu, sikap sabar juga dapat mendorong setiap orang untuk terus bertawakal kepada Allah, berusaha dan berserah diri hanya kepada-Nya.

Dengan begitu, penting untuk mengetahui apa keutamaan sikap sabar dalam Islam, apa saja macam-macam sikap sabar, hingga bagaimana batasan dari sikap sabar.

Sebelum mengetahui keutamaan sikap sabar dalam Islam, perlu dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan sikap sabar.

Sabar berasal dari bahasa Arab, yaitu Ash-shabru yang berarti tahan. Dari makna kata tersebut dapat dipahami bahwa sabar adalah sikap tahan lama, tahan banting, dan tak mudah hancur.

Dengan kata lain sabar dapat diartikan sebagai sikap yang tidak lemah, semangat, dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi setiap ujian yang diberikan Allah. Dengan begitu sikap sabar ini dapat menjadi sumber kekuatan bagi seseorang untuk terus maju, menghadapi setiap cobaan dengan semangat.

Dalam Al-Qur’an, dijelaskan bahwa Allah akan mencintai orang-orang yang sabar dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi setiap masalah kehidupan.

Macam-Macam Sikap Sabar

Sebelum mengetahui keutamaan sikap sabar dalam Islam, penting juga untuk mengetahui macam-macam sikap sabar. Dalam Al-Qur’an, dijelaskan bahwa terdapat tiga macam sabar yang perlu diketahui. Ketiga macam sabar ini mempunyai tingkatan tersendiri yang dapat menjadi tolok ukur sikap dari seseorang.

Berikut beberapa macam sikap sabar dalam Islam yang perlu diketahui:

  • Sabar kepada kewajiban-kewajiban Allah, yaitu sabar dalam menjalankan setiap perintah dan kewajiban dari Allah.
  • Sabar dari larangan Allah, yaitu sabar dalam berusaha menghindari setiap hal yang dilarang oleh Allah.
  • Sabar terhadap musibah, yaitu sikap sabar dalam setiap menghadapi ujian hidup, terus semangat dan tidak mudah menyerah.

Dari ketiga macam sikap sabar tersebut, sabar terhadap musibah dikatakan sebagai sabar dengan tingkatan yang paling luhur. Yakni kondisi seseorang yang tetap bersabar dan terus bertahan meskipun sedang dilanda cobaan berat dalam hidup. Bukan hanya bertahan, tetapi seseorang juga perlu terus memotivasi diri, mengusahakan yang terbaik, dan menyerahkan diri kepada Allah sebagai sebaik-baik pemberi rezeki dan segala ketentuan.

Selain ketiga macam sabar tersebut, terdapat bentuk sabar lainnya yang perlu diketahui.

Imam Al Qusyairi dalam kitabnya menyebutkan bahwa sabar juga terbagi menjadi dua, yaitu sabar terhadap sesuatu yang sedang diupayakan dan sabar terhadap sesuatu yang ada tanpa diupayakan. Berikut penjelasannya:

  • Sabar terhadap sesuatu yang diupayakan merujuk pada sabar dalam menjalankan syariat yang diperintahkan oleh Allah dan menghindari berbagai larangannya. Sabar ini bisa berupa sabar dalam menjalankan kewajiban ibadah shalat di awal waktu, sabar dalam menjalankan amalan sunah, seperti shalat dhuna meskipun kondisi ekonomi belum juga membaik. Selain itu juga bisa berupa sabar dalam mendahulukan shalat berjemaah, sabar dalam menghindari ajakan teman yang merujuk pada kesenangan semata, atau sabar dalam menghindari setiap perbuatan yang mengarah ke maksiat.
  • Sabar terhadap apa yang tidak diupayakan yaitu sabar dalam menjaga diri tetap bugar dan berseri dalam menghadapi segala kondisi yang telah ditentukan oleh Allah. Karena terkadang beberapa kondisi yang tidak terpikirkan sebelumnya justru terjadi dan harus dihadapi. Dengan menerapkan sikap sabar, situasi seberat apapun akan lebih mudah dilewati.

Setelah mengetahui pengertian dan beberapa macam sikap sabar, berikutnya perlu diketahui keutamaan sikap sabar.

Keutamaan Sikap Sabar

Keutamaan sikap sabar ini telah dijelaskan dalam sebuah hadis: “Jika Allah Swt mencintai seseorang maka Ia akan mengujinya. Kalau orang itu sabar, maka Allah Swt akan menjadikannya orang mulia (mujtaba). Dan jika ia ridha (rela) maka Allah Swt akan menjadikannya sebagai orang pilihan yang istimewa (musthafa).”

Dari hadis tersebut, dapat dipahami bahwa terdapat dua golongan orang dalam menghadapi ujian hidup, yaitu orang yang menghadapi dengan sabar (mujtaba) dan orang yang menghadapi dengan kerelaan (musthafa). Dalam hal ini, orang yang menjalani ujian hidup dengan penuh kerelaan hanya tercermin pada sikap Rasulullah s.a.w.

Namun bagi umat Muslim, bisa meneladani sikap Rasulullah tersebut dengan berusaha menerapkan sikap sabar mujtaba. Dengan menerapkan sikap sabar, tidak lemah, terus semangat untuk bertahan dan tidak mudah menyerah, bisa menjadi salah satu cara untuk menjadi golongan orang yang sabar dan mendapat kemuliaan dari Allah.

Batasan Sikap Sabar

Setelah mengetahui keutamaan sikap sabar dalam Islam, terakhir penting untuk mengetahui seperti apa batasan sikap sabar. Dalam hal ini Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa kesabaran mempunyai beberapa macam hukum. Tidak semua sikap sabar dianggap baik dan mulia. Artinya sikap sabar juga harus memperhatikan tempat dan waktu yang tepat agar tidak terjebak pada sikap sabar yang diharamkan.

Terdapat kategori sabar menurut hukumnya, yaitu sabar wajib, sunah, makruh, dan haram. Sabar wajib adalah sabar dalam menahan diri dari segala hal yang dilarang dalam syariat. Sabar sunah merupakan sabar dalam menahan diri dari sesuatu yang makruh. Sedangkan sabar haram adalah sabar dalam menahan diri dari sesuatu yang membahayakan, seperti menahan diri dan tidak melakukan hal apapun ketika melihat seseorang disakiti atau diserang.

Dengan begitu, dapat dipahami bahwa sabar memiliki tempatnya sendiri. Beberapa hal ini perlu diperhatikan agar diri sendiri tidak terjebak dalam kondisi sabar yang haram. Orang yang dapat menerapkan sikap sabar sesuai tempatnya, maka akan dapat memperoleh keselamatan dari Allah.

EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *