Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 24 August 2022

Mengenal Apa Itu Waham (1)


islamindonesia.idWaham (Al-Wahm) adalah sebuah istilah dalam agama yang merujuk pada sebuah bagian atau wilayah dalam alam pemikiran manusia yang terkait dengan pembentukan sebuah keyakinan. Sebagai bandingan, bagian yang terkait dengan fungsi pemahaman dan perenungan disebut Al-Fikr (pikiran), dan yang terkait dengan fungsi ingatan adalah Al-Hifz (memori, ingatan).

Secara sederhana, kita bisa mengatakan bahwa waham adalah sebuah keyakinan yang sudah terbentuk, namun bukan sebuah kebenaran yang mutlak. Secara awam, biasanya kata waham merujuk pada suatu keyakinan yang kokoh, namun salah atau tidak berdasar. 

Waham, sesuai fungsinya, adalah bagian dari mekanisme manusia untuk membentuk sebuah keyakinan. Dalam menjalankan fungsinya, ia bisa mengambil bahan baku dari pengalaman, pengamatan, pembelajaran, atau bahkan juga dari ilusi maupun imajinasi. Sebuah keyakinan yang “final” (dalam tanda kutip) yang tertanam dalam alam pikiran seseorang, bisa saja sebenarnya merupakan gabungan dari semua bahan baku itu.

Waham sebenarnya bukan hal yang sama sekali buruk. Ia lebih kepada sebuah pijakan awal. Para ahli hikmah kadang mengumpamakan waham sebagai sebuah anak tangga. Untuk bisa naik ke sebuah pemahaman atau keyakinan yang lebih tinggi, seseorang membutuhkan sebuah pijakan awal ini.

Waham baru menjadi sebuah hal yang buruk, jika ia dianggap sebagai sebuah kebenaran yang tak terbantahkan, yang tidak bisa diubah lagi. Inilah yang menghambat perkembangan kecerdasan maupun spiritual seseorang. Seseorang tidak akan bisa naik lebih tinggi jika ia tidak mau melepaskan pijakan sebelumnya.

Waham menjadi berbahaya bagi perjalanan ruhani seseorang, karena ia sanggup menggelincirkan orang tersebut dari jalan yang benar, justru di saat orang tersebut begitu yakin telah berada di jalan itu.

Lawan dari Al-Wahm adalah Al-Ilm. Al-Ilm bukan sekadar ilmu, sebagaimana yang biasa kita pahami sekarang. Ada kata ‘Al’ di depannya, yang menunjukkan sesuatu yang spesifik, yang tertinggi. “Al” kurang lebih bermakna ‘The’ dalam bahasa Inggris. Al-Ilm kurang lebih adalah ‘The Knowledge’, atau ‘The Understanding’, yaitu ilmu atau pemahaman yang berasal dari cahaya Allah, yang dianugerahkan-Nya ke dalam qalb (hati spiritual) insan.

Al-Ilm, lawan dari Al-Wahm, secara sederhana bisa kita katakan sebagai ‘ilmu yang haqq (benar)’.

Memisahkah Waham dari Ilmu yang Benar

Zamzam A.J.T menjelaskan, Al-Haqq bisa dipahami melalui tingkatan-tingkatan. Ilmu (pengetahuan) atau pemahaman seseorang sebenarnya adalah sebuah manifestasi yang turun-temurun, tingkat demi tingkat, dari Al-Haqq yang tertinggi.

Turunan-turunan ini, yang bisa jadi berbentuk sebuah keyakinan, pada dasarnya adalah sebuah skema yang menuntun seseorang untuk sampai ke atas. Ilmu dan pengetahuan kita di suatu jenjang pemahaman tertentu tidak serta-merta bisa dikatakan sebagai waham. Ia baru menjadi sebuah waham bila membuat kita hanya berhenti di jenjang tersebut.

Sumber Waham dan Ilmu yang Benar

Sumber ilmu adalah dari cahaya, sementara sumber waham dari kegelapan. Sifat-sifat cahaya tentu tidak sama dengan sifat-sifat kegelapan, meski keduanya juga bertingkat-tingkat.

Zamzam A.J.T juga menasihatkan agar seseorang hendaknya tidak menyimpan pengetahuan yang sifatnya menduga-duga, karena keyakinan yang tumbuh dari dugaan berpotensi akan menjadi waham juga.

Lalu bagaimana cara menghilangkan waham? (Bersambung)

EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *