Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 28 March 2019

Masih Bingung Bedakan Shalat Hajat dan Tahajud?


islamindonesia.id – Masih Bingung Bedakan Shalat Hajat dan Tahajud?

Tidak sedikit umat Islam yang masih bingung dengan istilah shalat Tahajud dan shalat Hajat. Apakah memang keduanya punya perbedaan atau sama saja? Maklum, banyak orang yang melakukan shalat Tahajud karena punya maksud tertentu. Apalagi dengan melakukan shalat Tahajud itu, Allah Swt menjanjikan sang pelaku akan ditempatkan pada posisi yang terpuji (QS al-Isra’: 79).

“Sementara itu, ada nash lain yang juga menganjurkan untuk shalat Hajat. Yaitu shalat yang dilakukan karena seseorang menginginkan mencapai sesuatu hajat,” tulis almarhum KH Mu’ammal Hamidy tentang musabab kebingungan istilah shalat Tahajud dan Hajat.

Riwayat yang dimaksud adalah sebagai berikut:

عَنْ أَبِى الدَّرْدِاء: إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ تَوَضَّأَ فَأَسْبَغَ الْوُضُوءَ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ يُتِمُّهُمَا أَعْطَاهُ اللَّهُ مَا سَأَلَ مُعَجِّلاً أَوْ مُؤَخِّرًا

Artinya: Abu Darda’ meriwayatkan, bahwa Nabi saw bersabda: Barang siapa berwudhu dengan wudhu yang sempurna lalu shalat dua rakaat yang ia lakukan dengan sempurna (lalu dia minta sesuatu kepada Allah), maka Allah akan memberinya baik dengan segera atau tertangguhkan. (HR Ahmad, dengan sanad shahih).

Sayyid Sabiq dalam buku Fiqhus Sunah, menulis bab ini dengan judul “Shalat Hajat”. Yaitu shalat karena untuk mencapai sesuatu hajat yang diinginkan.

“Jika melihat nash al-Quran maupun hadits itu, memang kedua shalat ini kelihatannya sama. Namun, sesungguhnya terdapat perbedaan,” jelas Mu’ammal dalam “Islam dalam Kehidupan Keseharian”.

Di antara perbedaannya, lanjut Mu’ammal setidaknya ada empat. Pertama, shalat Tahajud sedikitnya dilakukan sebanyak dua rakaat dan paling banyak 11 rakaat, yang ditutup dengan witir. Sedangkan shalat Hajat hanya dua rakaat. “Kedua, shalat Tahajud harus dikerjakan di malam hari sesudah shalat Isya’. Sedangkan shalat Hajat bisa dilakukan kapan saja, termasuk siang hari.”

Ketiga, lanjut Mu’ammal, shalat Tahajud dikerjakan bukan karena untuk mencapai sesuatu hajat, tetapi semata-mata karena sunah, sekalipun sesudah shalat itu boleh saja berdoa untuk sesuatu keperluan.

“Sedangkan shalat Hajat hanya dilakukan karena ada sesuatu hajat yang sangat penting,” lanjut Mu’ammal.

Keempat, ada ulama yang menambahkan bahwa usai shalat Hajat harus menyebutkan hajatnya itu kepada Allah. “Sedang dalam shalat Tahajud tidak ada (keharusan itu).”

EH / Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *