Satu Islam Untuk Semua

Tuesday, 30 June 2015

KISAH – Salah Sangka Sang Petani


Alkisah, di suatu desa seorang petani kehilangan pacul dan ia mencurigai tetangganya.

Tak heran saat tetangganya melintas di depan rumahnya dan menyapa, ia bersikap dingin. Keramahan tetangganya ia anggap sebagai basa-basi dalam menyembunyikan aksi pencuriannya.

Senyumannya adalah senyuman tipuan, katanya membatin.

Suatu saat tetangganya tergesa-gesa ketika berpapasan dengannya, bahkan tanpa sapaan tidak seperti biasanya. Petani itu mengartikan pastilah tetangganya itu merasa tidak enak hati, karena dosanya hampir ia ketahui.

Beberapa hari petani itu tidak melihat tetangganya. Dia juga tak pernah lagi terlihatnya melintas di depan rumah. Lengkaplah sudah kecurigaannya. “Jelaslah sudah, dialah yang mencuri paculku selama ini. Ia menjauh dariku karena khawatir kuselidiki dan aksi pencuriannya kuketahui.”

Selepas itu, ia selalu menganggap tetangganyalah yang mencuri paculnya dengan melihat gelagat-gelagat dari tetangganya, meski tanpa ia tanya dan selidiki terlebih dulu.

Suatu hari ia membersihkan gudang yang selama ini terkunci, ia menemukan paculnya terselip di atas tumpukan jerami.

Menyesalah ia dengan sikapnya selama ini. Ia sudah mencurigai tetangganya sebagai pencuri pacul, hingga kebiasaan baik bertetangga menjadi hilang dan ramah-tamah pun menguap.

Sikap buruknya itu membuat tetangganya menjauh. Dia kehilangan tetangga yang selama ini dekat dengannya.

MA/Islam Indonesia

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *