Satu Islam Untuk Semua

Tuesday, 01 March 2016

KISAH – Orang Tua dan Piring Kayu


Seorang tua hidup bersama putra, menantu perempuan dan cucunya. Dia seorang berusia telah lanjut yang tidak lagi kuat seperti dulu. Dia tidak bisa makan banyak sebagaimana mestinya. Tangannya gemetar bila memegang piring dan terkadang makanannya terjatuh dari tangannya.

Suatu hari piring terjatuh dari tangan orang tua renta ini dan pecah berkeping-keping. Kali ini sang menantu perempuan marah dan meminta suaminya untuk mencari jalan keluar atas hal ini.

Terbersitlah di kepala sang putra untuk membuat piring kayu untuk orang tuanya. Tidak cukup sampai di situ. Putranya ini juga melarang orang tuanya sendiri mengambil makanan dari meja makan bahkan memisahkan tempat makannya ke tempat yang berbeda.

Orang tua ini sangat bersedih hati karena harus menyendiri dan disisihkan dari keluarganya di akhir hayatnya. Terlebih saat ia makan sendirian dan mendengar percakapan keluarganya sendiri di atas meja makan.

Seiring waktu keadaan semakin buruk. Setelah dipisahkan dan dicampakkan begitu saja oleh putra dan menantunya, orang tua malang ini mulai sering sakit-sakitan. Beberapa bulan dalam keadaan ini, orang tua ini menghembuskan nafas terakhirnya.

Setelah dimakamkan, putra dan menantunya mulai menunaikan hutang piutang dan keinginan orang tuanya. Peninggalan orang tuanya yang tidak laik diserahkan kepada orang-orang fakir.

Saat itu, tiba-tiba anaknya yang belum baligh menyergap piring kayu peninggalan kakeknya. Ayahnya bingung dan mempertanyakannya, “Mengapa engkau mengambil piring kayu itu? Untuk apa, nak?”

Sang anak menjawab dengan lugas, “Aku ingin menyimpannya. Saat engkau dan ibuku menjadi tua akan aku pergunakan untuk wadah makan kamu berdua sebagaimana kakekku diperlakukan.”[]

MK/IslamIndonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *