Satu Islam Untuk Semua

Monday, 13 April 2015

KISAH – Ketika Amal Baik Berakhir Sia-sia


Suatu hari Syidad bin Aus datang menghadap Muhammad Rasulullah saw. Di awal perjumpaan, dia melihat wajah Rasul agak murung.

“Wahai Rasul, kenapa anda bersedih?” katanya bertanya.

“Aku mengkhawatirkan ummatku dari kemusyrikan,” kata Rasul menjawab.

Syadid kembali bertanya, “Apa mereka akan musyrik sepeninggalmu, duhai Utusan Suci?”

“Mereka tidak menyembah matahari, bulan, dan batu, tapi mereka berbuat riya dalam amal perbuatan mereka. Perbuatan riya adalah kemusyrikan, seperti dikatakan Al-Quran: Barangsiapa mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah dia mengerjakan amal saleh dan janganlah dia mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada-Nya. (Al-Kahfi: 110)”

Rasul menambahkan, “Pada hari kiamat kelak, buku-buku catatan amal perbuatan dibentangkan di hadapan manusia. Allah SWT berkata pada malaikat: Campakkanlah buku catatan fulan dan terimalah buku catatan fulan! Para malaikat berkata: Demi keagungan dan kemuliaan-Mu, buku catatan yang dicampakkan hanya berisi perbuatan baik. Allah menjawab: Benar, tapi amal-amal perbuatan itu dilakukan bukan semata-mata untuk-Ku. Dan Aku tidak menerima amal perbuatan kecuali dilakukan berdasarkan ketulusan dan mengharap ridha-Ku.”

(Muhammad/Islam Indonesia)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *