Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 10 March 2016

KISAH – Kegusaran Ibnu Sina


Suatu hari Ibnu Sina sedang dalam perjalanan bersama salah satu muridnya. Sang murid benar-benar melihat Ibnu Sina sebagai tokoh segala bisa. Ia bijaksana, ramah, pintar, saleh dan dicintai segenap orang.

Tiba-tba di tengah perjalanan sang murid tak tahan berkata, “Wahai guru, engkau adalah orang yang bijaksana dan baik hati, jika dengan segala kelebihanmu itu guru mengaku sebagai Nabi, niscaya semua orang akan mempercayainya!”

Ibnu Sina hanya diam.

Perjalanan memasuki malam. Dua musafir ini berkemah dekat salah satu kota.

Lewat tengah malam, udara sangat dingin menusuk tulang. Ibnu Sina pun meminta muridnya bangun dan mengambilkan air wudhu di sumur terdekat. Sang murid mengelak dan sulit dibuat beranjak dari selimutnya. “Udara di luar begitu dingin, guru,” katanya.

Tak lama suara azan dari kota terdengar. “…Asyhadu anna Muhammada ar-Rasulullah…”

Ibnu Sina pun berkata pada muridnya, “Lihat, tadi engkau menyarankanku mengaku sebagai Nabi dengan segala kemampuanku, tapi bahkan aku tidak bisa membuat muridku mengambilkan air untuk wudhu di tengah dingin malam. Namun muadzin itu, dia dengan semangat bangun di tengah malam, menembus dingin naik ke atas menara, hanya untuk bersaksi bahwa Tuhan itu Esa dan Muhammad adalah Rasul-Nya. Padahal rentang waktu mereka terpaut ribuan tahun lamanya. Betapa jelas perbedaanku dengan sang Nabi!”[]

Muhammad/Islamindonesia. Gambar: malahayati.ac.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *