Satu Islam Untuk Semua

Friday, 15 May 2015

KISAH – Demi Allah yang Mencintai Rasul


Di masa Rasulullah saw ada seorang penjual minyak wangi yang sangat mencintai beliau. Dia tidak pernah melakukan suatu pekerjaan kecuali bertemu terlebih dahulu dengan Sang Nabi.

Jikalah dia susah bersua Rasulullah karena dikelilingi para sahabatnya, cukuplah baginya sekedar melongok dari kejauhan.

Suatu hari penjual minyak itu ingin melihat Rasulullah, namun rapatnya barisan sahabat menghalanginya untuk bisa melihat sosok kekasihnya.

Rasulullah merasakan kehadiran sahabat itu dan tahu apa yang dialami. Kemudian Rasulullah memanggilnya dan mempersilahkan dia duduk persis di sampingnya.

“Mengapa kau melakukan sesuatu yang tidak pernah engkau lakukan sebelumnya?” Rasulullah bertanya.

“Wahai Rasulullah, demi Allah yang mengutus Tuan dengan kebenaran. Hatiku selalu teringat kepada Tuan. Aku tidak dapat melakukan sesuatu sampai aku melihat Tuan terlebih dahulu.” 

Kemudian Rasulullah mendoakan dan memperlakukan orang itu dengan baik.

Beberapa hari kemudian Rasulullah tidak melihat penjual minyak itu. Beliau pun khawatir dan menanyakan kabarnya kepada para sahabat. Namun tak ada dari sahabat yang tahu keberadaannya.

Berangkatlah Rasulullah dan sahabat-sahabatnya ke pasar dan bertanya kepada orang-orang tentang kabar sang penjual minyak wangi.

“Wahai Rasulullah, penjual minyak wangi itu telah meninggal dunia. Bagi kami dia orang yang jujur dan dapat dipercaya, hanya sayangnya dia punya cacat,” jawab orang-orang di pasar.

“Apakah cacatnya?,” tanya Rasulullah keheranan.

“Dia sering menunda pembayaran,” jawab mereka.

Dengan haru kemudian Rasulullah berkata, “Semoga Allah melimpahkan rahmat atasnya. Demi Allah, dia sangat mencintaiku. Sekali pun dia punya cacat, pasti Allah akan mengampuninya.”

MA/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *