Satu Islam Untuk Semua

Sunday, 03 January 2016

KISAH – Air Mata Sultan Mahmud


Suatu malam Sultan Mahmud tidak dapat tidur. Dia pun mengajak salah satu pengawalnya untuk berkeliling kota dengan menyamar menjadi rakyat biasa.

Di salah satu gang, Sultan Mahmud mendapati seorang tua renta mati tanpa terurus jenazahnya. Ketika ditanyakan pada orang-orang, mereka menjawab bahwa orang yang mati itu adalah seorang fasik dan ahli maksiyat seraya mengutuk orang tersebut.

Sultan Mahmud membawa jenazah kepada keluarganya. Sesampainya di depan pintu, seorang wanita tua menyambut dengan tangisan sambil berkata, “kau adalah wali Allah wahai suamiku, kau seorang yang saleh”.

Sultan terkejut mendengar ucapan wanita itu. “Bagaimana kau menyebut suamimu wali Allah sedangkan orang-orang menganggapnya fasik?”, tanya sang raja. Sambil terus menangis, wanita itu menjawab, “Demi Allah, mereka tidak tahu apa yang selama ini suamiku lakukan. Aku tak pernah melihat keburukan pada diri suamiku, tapi dia punya kebiasaan aneh. Hampir setiap hari, dia mendatangi kedai-kedai arak. Dia beli arak sebanyak-banyaknya dan dibawa pulang. Lalu di rumah, dia menumpahkan semua arak yang dia beli di pembuangan. Suamiku melakukan itu dan berkata, “hanya ini yang bisa kita lakukan”. Selain itu dia juga selalu mendatangi rumah-rumah pelacuran. Dia menanyakan pada pelacur berapa uang yang harus didapatkan satu malam. Dia berikan jumlah uang yang dibutuhkan dan menyuruh wanita itu pulang dan melarangnya melacur. Bertahun-tahun dia habiskan hartanya untuk melakukan hal itu sehingga orang-orang menganggapnya fasik dan ahli maksiyat. Sering aku memintanya berhenti karena aku malu, tapi dia selalu menyuruhku bersabar dan bilang bahwa inilah cara paling damai untuk mengurangi kemaksiyatan. Aku mengkhawatirkan kalau dia meninggal, tak ada yang mengurusi jenazahnya karena namanya sudah tercemar. Dia bilang, “Sultan yang akan mengurus jenazahku”. Wanita itu tak berhenti menangis.

Mendengar hal itu, Sultan Mahmud menitikkan air mata. Dia pun mengaku bahwa dia adalah Sultan Mahmud. Dia akan mengurus jenazah orang tua itu. Esoknya pemakaman jenazah ditanggung kerajaan dan Sultan Mahmud berpidato membersihkan nama orang tersebut

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *