Satu Islam Untuk Semua

Friday, 06 May 2022

Keutamaan Saling Memaafkan dalam Islam


islamindonesia.id – Pada momen perayaan Hari Raya Idulfitri, umat Islam lazim menggelar acara halalbihalal yang dimaksudkan sebagai ajang saling memaafkan di antara sesama mereka.

Dalam ajaran Islam, memaafkan kesalahan orang lain merupakan salah satu akhlak mulia yang perlu ditanamkan pada diri umat Muslim. Banyak dalil dalam Alquran maupun hadis tentang memaafkan kesalahan orang lain yang dapat menjadi pedoman bagi umat Muslim.

Rasulullah s.a.w telah banyak mendorong umatnya untuk bersikap pemaaf terhadap orang lain melalui contoh perbuatan beliau semasa hidup. Dikisahkan dari istri Rasulullah s.a.w, Aisyah, pernah ditanya tentang akhlak Rasulullah s.a.w, maka dia menjawab, “Beliau tidak pernah berbuat jahat, tidak berbuat keji, tidak meludah di tempat keramaian, dan tidak membalas kejelekan dengan kejelekan. Melainkan beliau selalu memaafkan dan memaklumi kesalahan orang lain.” (HR Ibnu Hibban)

Selain itu, sikap pemaaf yang harus dimiliki umat Muslim secara tegas dijelaskan dalam firman-Nya di Surah Al A’raf ayat 199, “Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh.”

Selain dalil-dalil yang telah dijelaskan di atas, terdapat beberapa hadis tentang memaafkan kesalahan orang lain.

Berikut ini 4 di antaranya.

1. HR Muslim

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah s.a.w bersabda, “Tidaklah sedekah itu mengurangi harta, dan tidaklah Allah menambah bagi seorang hamba dengan pemberian maafnya (kepada saudaranya,) kecuali kemuliaan (di dunia dan akhirat), serta tidaklah seseorang merendahkan diri karena Allah kecuali Dia akan meninggikan (derajat)nya (di dunia dan akhirat).”

2. HR Bukhari dan Ad Dailami
Rasulullah s.a.w bersabda, “Iman yang paling utama adalah sabar dan pemaaf atau lapang dada.”

3. HR At Thabrani

“Maafkanlah, niscaya kamu akan dimaafkan (oleh Allah).”

4. HR Al Anshari
“Orang yang paling penyantun di antara kalian adalah orang yang bersedia memberi maaf walaupun ia sanggup untuk membalasnya.”

Istilah memaafkan dalam bahasa Arab sendiri adalah “Al ‘Afwu”. Artinya secara bahasa adalah ‘melewatkan, membebaskan, meninggalkan pemberian hukuman, menghapus, dan meninggalkan kekasaran perilaku’.

Sementara itu, secara istilah “Al ‘Afwu” juga dapat bermakna ‘menggugurkan (tidak mengambil) hak yang ada pada orang lain. Hal ini menjadi bukti mulianya sikap pemaaf, sebagaimana dikutip dari buku Berdakwah dengan Hati yang ditulis oleh Syaikh Ibrahim bin Shalih bin Shabir Al-Maghdzawi.

Allah SWT dalam Surah Ali Imran ayat 134 juga menyebut bahwa sikap memaafkan kesalahan orang lain merupakan salah satu ciri orang yang bertakwa, “(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.”

EH/Islam Indonesia


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *