Satu Islam Untuk Semua

Monday, 09 May 2022

Keutamaan Menjaga Silaturahmi dalam Islam


islamindonesia.id – Agama Islam mengatur hubungan antara manusia dengan manusia dan manusia dengan Tuhannya. Berkenaan dengan hubungan antara sesama manusia, disebutkan bahwa banyak sekali keutamaan menjaga silaturahmi di antara mereka. Di antaranya dapat menjauhkan seorang hamba dari neraka, memanjangkan umur, memperluas rezeki, sampai dimuliakan di dunia dan akhirat. 

Bahkan Allah SWT pun mengutuk orang-orang yang memutus tali sulaturahmi antarsesama. Sesungguhnya seseorang yang memutus tali silaturahmi maka dianggap sebagai perusak bumi. Disebutkan pula mereka yang memutus tali silaturahmi tidak akan masuk surga.

Rasulullah s.a.w bersabda: “Tak akan masuk surga pemutus tali silaturahmi.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Itulah keutamaan menjaga silaturahmi yang menegaskan bahwa keseimbangan bumi sangat bergantung pada hubungan baik di antara para penghuninya.

Allah SWT dan Rasulullah s.a.w telah menegaskan keutamaan menjaga silaturahmi berulang kali dalam Alquran dan Hadis.

Allah SWT berfirman: “Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan tali silaturahmi (kekeluargaan)? Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan telinga mereka dan dibutakan penglihatan mereka.” (QS. Muhammad:22-23)

Dijauhkan dari Neraka

Salah satu keutamaan menjaga silaturahmi dalam Islam adalah dijauhkan dari neraka. Seorang Muslim yang menjalin kembali tali silaturahmi maka akan dijauhkan dari neraka. Sebagaimana dalam salah satu hadis disebutkan, “Engkau menyembah Allah SWT dan tidak menyekutukan sesuatu dengan-Nya, mendirikan salat, menunaikan zakat, dan menyambung tali silaturahmi.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dekat dengan Allah SWT

Menjaga silaturahmi adalah bagian dari upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT. Menjalin silaturahmi dengan sesama menjadi salah satu sarana kita untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Pasalnya saat kita mau menyambung silaturahmi dan memperlakukan manusia dengan baik, berarti kita telah menjalankan perintah Allah SWT. Dalam hadis disebutkan, “Sesungguhnya Allah SWT menciptakan makhluk, hingga apabila Dia selesai dari (menciptakan) mereka, rahim berdiri seraya berkata: ini adalah kedudukan orang yang berlindung dengan-Mu dari memutuskan. Dia berfirman: “Benar, apakah engkau ridha jika Aku menyambung orang yang menyambung engkau dan memutuskan orang yang memutuskan engkau?” Ia menjawab: iya. Dia berfirman: “Itulah untukmu.”

Dipanjangkan Umur dan Dilancarkan Rezekinya

Menjaga silaturahmi juga dapat memperpanjang umur dan melapangkan rezeki. Mengunjungi anggota keluarga dan sanak saudara merupakan salah satu cara untuk menciptakan kerukunan dan keharmonisan.

Selain itu silaturahmi merupakan amalan yang memiliki nilai pahala besar. Seseorang yang senantiasa menjaga tali silaturahmi maka Allah akan melapangkan rezeki dan memperpanjang umurnya.

Hal ini sebagaimana yang tercantum dalam sebuah hadis yang Rasulullah s.a.w bersabda: “Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka sambunglah tali silaturahmi.” (HR. Bukhari – Muslim)

Menjaga dan memperkuat silaturahmi sangat penting dilakukan oleh setiap Muslim. Hal ini bukan hanya bermanfaat di dunia saja, akan tetapi sekaligus untuk kebaikan di akhirat nanti.

Menjaga Keharmonisan

Menjaga silaturahmi mampu menjaga keharmonisan. Momentum saling memaafkan saat bersilaturahmi dapat membuat hubungan menjadi rukun.

Pasalnya setiap manusia tidak akan pernah lepas dari kesalahan dan dosa, sehingga sudah barang tentu seseorang akan minta maaf dan saling memaafkan. Sesungguhnya seseorang yang memutus tali silaturahmi maka dianggap sebagai perusak bumi.

Bahkan ia juga akan menerima kutukan dari Allah SWT. Seperti sabda Rasulullah s.a.w, “Tak akan masuk surga pemutus tali silaturahmi.”(HR. Bukhari dan Muslim)

Dimuliakan di Dunia dan Akhirat

Menjaga silaturahmi dapat menjadikan seorang hamba sebagai makhluk yang dimuliakan. Menyambung silaturahmi dengan orang yang telah memutuskan tali silaturahmi merupakan akhlak terpuji yang dicintai oleh Allah.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ali, Rasulullah s.a.w bersabda: “Maukah kalian saya tunjukkan perilaku akhlak termulia di dunia dan di akhirat? Maafkan orang yang pernah menganiayaimu, sambung silaturahmi orang yang memutuskanmu dan berikan sesuatu kepada orang yang telah melarang pemberian untukmu.”

Sedangkan seseorang yang suka memutus tali silaturahmi maka dianggap sebagai perusak kehidupan. Hal ini sebagaimana yang termaktub dalam salah satu surah Alquran, “Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan tali silaturahmi (kekeluargaan)? Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan telinga mereka dan dibutakan penglihatan mereka.” (QS. Muhammad:22-23)

Menyehatkan Mental

Menjaga silaturahmi bisa membuat kita kembali kepada diri kita sendiri. Bersilaturahmi baik untuk kesehatan mental. Bercengkerama, saling bertanya kabar, dan bertukar cerita dengan orang-orang terdekat kita bisa meningkatkan mood.

Menghadirkan kembali rasa bahagia dan perasaan positif, sangat baik untuk kesehatan mental seseorang. Maka dari itu, silaturahmi ini patut dijaga. Tak hanya terhadap saudara dan sanak keluarga saja, tapi juga ke para sahabat, teman, hingga orang-orang yang lama tak dijumpai.

Memperluas Ukhuwah Islamiyah

Menjaga silaturahmi dapat memperluas persaudaraan antarsesama. Dalam Islam, kita semua adalah saudara. Perbedaan agama tidak bisa dijadikan alasan untuk kita saling membenci dan menjauh satu sama lainnya.

Silaturahmi akan memperluas persaudaraan dan menambah teman atau sahabat yang bisa berbagi informasi dan saling bertukar pikiran. Semakin luas ukhuwah yang dilakukan, maka akan semakin berkah kehidupannya.

Menambah Ilmu

Menjaga silaturahmi dapat menambah ilmu. Luasnya hubungan persaudaraan dan senantiasa menjaga tali silaturahmi akan menambah ilmu tentang dunia dan akhirat.

Ilmu dari keutamaan menjaga silaturahmi dalam Islam ini bisa didapat melalui cerita, pengalaman hidup, bahkan pengetahuan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Kerabat atau sanak saudara bisa dijadikan sebagai seseorang yang dapat membantu kita untuk menambah ilmu.

Saat silaturahmi terjalin, tentu berbagai ilmu pun akan tercurah satu sama lain. Hal ini bisa menambah ilmu pengetahuan, wawasan bahkan cerita pengalaman hidup saat ini.

EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *