Satu Islam Untuk Semua

Sunday, 22 January 2023

Kedermawanan Rasulullah Melebihi Tiupan Angin Kencang


islamindonesia.id – Rasulullah s.a.w adalah sosok yang dermawan. Dalam salah satu hadis shahih disebutkan, kedermawanan beliau melebih tiupan angin kencang.

Hadis tersebut diriwayatkan Imam Bukhari dari Ibnu Abbas yang menceritakan, “Rasulullah s.a.w adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadan saat beliau bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Alquran. Dan kedermawanan Rasulullah s.a.w melebihi angin kencang yang bertiup.”

Sifat dermawan Rasulullah s.a.w juga disebutkan dalam hadis lain. Anas bin Malik berkata, “Nabi itu adalah sosok pemberani dan penderma.” (HR. Bukhari)

Dalam hadis lain, Anas bin Malik juga pernah mendengar langsung bahwa Nabi Muhammad s.a.w bersabda, “Saya adalah salah satu anak keturunan Nabi Adam yang paling penderma. Dan orang-orang yang termasuk ke dalam golongan penderma setelah aku adalah orang-orang berilmu yang menyebarkan ilmunya, juga orang-orang yang mendermakan dirinya di jalan Allah.” (HR. At-Tirmidzi)

Dalam riwayat lain dikatakan, Rasulullah s.a.w tidak pernah mengecewakan orang-orang yang meminta sesuatu kepada beliau. Bahkan, beliau pasti memberikan apa yang mereka minta jika memang beliau memilikinya.

Hal tersebut dikatakan oleh Ibnu Abbas, “Tidak ada yang meminta sesuatupun kepada Nabi, selain pasti diberikannya.” (HR. Ahmad)

Salah seorang sahabat Nabi, Jabir, juga mengatakan hal serupa. “Rasulullah tidak pernah diminta sesuatu oleh seseorang kemudian menjawab tidak (menolaknya).” (HR. Ahmad)

Rasulullah s.a.w memang tidak pernah hidup hanya untuk diri beliau sediri, melainkan selalu hidup untuk orang lain dan demi kebahagiaan umat manusia.

Sifat dermawan memiliki sejumlah keutamaan. Dalam salah satu hadisnya, Rasulullah s.a.w menyebut bahwa orang dermawan itu dekat dengan surga. Beliau bersabda, “Orang yang dermawan dekat dengan Allah, dekat dengan manusia, dekat dengan surga, dan jauh dari neraka. Sedangkan orang yang kikir jauh dari Allah, jauh dari manusia, jauh dari surga dan dekat dengan neraka. Orang jahil yang dermawan lebih disukai Allah daripada ahli ibadah yang kikir.” (HR. At-Tirmidzi)

Keutamaan lain juga disebutkan Imam Al Ghazali dalam Al-Mawaaidz Fil Ahaadits Al-Qudsiyyah. Ia menukil sebuah hadis qudsi yang berbunyi, “Duhai manusia, perhatikanlah Aku, berdaganglah dengan-Ku, bergaullah dengan-Ku, masukkanlah Aku dalam labamu. Sesungguhnya Aku memiliki apa yang tak pernah dilihat mata, tak pernah didengar telinga, dan tak pernah terbesit dalam hati manusia. Gudang-Ku tak pernah habis dan berkurang. Aku Maha Memberi lagi Maha Dermawan.”

Allah SWT juga telah memerintahkan orang-orang beriman untuk menginfakkan hartanya. Dia berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu. Janganlah kamu memilih yang buruk untuk kamu infakkan, padahal kamu tidak mau mengambilnya, kecuali dengan memicingkan mata (enggan) terhadapnya. Ketahuilah bahwa Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji.” (QS. Al-Baqarah:267)

EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *