Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 01 March 2023

Jangan Sampai Salah Memaknai Khauf


islamindonesia.id – Secara Bahasa, “Khauf” berasal dari kata khafa, yakhafu, khaufan yang artinya ‘takut’. Takut yang dimaksud disini adalah takut kepada Allah SWT. Jadi, “Khauf” adalah ‘takut kepada Allah SWT dengan mempunyai perasaan khawatir akan azab Allah yang akan ditimpakan kepada kita’.

Lalu bagaimana cara tepat menempatkan rasa takut, tapi juga bisa tetap dekat dengan-Nya?

Cara untuk dekat kepada Allah yaitu dengan bertakwa, yakni mengerjakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Hal ini sebagaimana Firman Allah dalam surah An-Nur ayat 52: “Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan.”

Juga dalam Firman-Nya: “Maka janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman.” (QS. Al- Imran:175)

3 Macam Khauf

Khauf (Takut) ada tiga macam:

Khauf thabi’i seperti halnya orang takut hewan buas, takut api, takut tenggelam, maka rasa takut semacam ini tidak membuat orangnya dicela. Akan tetapi, apabila rasa takut ini menjadi sebab dia meninggalkan kewajiban atau melakukan yang diharamkan, maka hal itu haram.

Khauf ibadah yaitu seseorang merasa takut kepada sesuatu sehingga membuatnya tunduk beribadah kepada-Nya, maka yang seperti ini tidak boleh ada kecuali ditujukan kepada Allah SWT. Adapun menujukannya kepada selain Allah adalah syirik akbar.

Khauf sirr seperti halnya orang takut kepada penghuni kubur atau wali yang berada di kejauhan serta tidak bisa mendatangkan pengaruh baginya akan tetapi dia merasa takut kepadanya maka para ulama pun menyebutnya sebagai bagian dari syirik.

Ada beberapa alasan manusia takut kepada Allah, di antaranya:

– Karena kekuasaan dan keagungan Allah

– Karena balasan Allah

– Karena taufik dan hidayah yang diberikan kepada manusia

– Karena rahmat dan nikmat yang dilimpahkan kepada manusia.

Namun yang perlu diingat, Allah bukanlah Dzat yang harus ditakuti dalam arti dijauhi, tetapi dipatuhi segala perintah-Nya dan dijauhi segala larangan-Nya. Karena Allah Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang. Allah Maha Penolong, juga Maha Pengampun.

EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *