Satu Islam Untuk Semua

Tuesday, 06 June 2023

Jangan Berteman dengan Pemilik 9 Sifat Buruk Ini


islamindonesia.id – Pertemanan yang tidak sehat membuat orang-orang saling menyebarkan isu buruk, atau bertindak jahat satu sama lain. Pertemanan yang sehat memiliki potensi untuk belajar dan berkembang. Sedangkan pertemanan tidak sehat malah cenderung posesif dan merasa terancam ketika ada pihak yang berkembang. 

Memilih teman menjadi hal wajib bagi kita untuk menghindari penyesalan di hari berikutnya.

Ternyata ada doa khusus untuk dijauhkan dari teman yang tidak baik berdasarkan hadis Rasulullah: “Ya Allah, lindungilah aku dari teman yang menipu, matanya melihatku tapi hatinya mengawasiku, jika dia mengetahui kebaikanku disembunyikan, jika dia mengetahui keburukanku disiarkannya.” (HR. Ibnu Hajar)

“Rasululllah s.a.w memberi peringatan kepada umatnya, ”Seseorang itu sesuai adat (tabiat) temannya, maka hendaklah kamu sekalian memperhatikan siapakah yang kau jadikan teman.” (HR Abu Daud)

Berikut ini 9 sifat teman yang buruk menurut Islam.

1. Malas beribadah

Seorang teman yang malas melakukan ibadah, akan memengaruhi diri kita. Faktor ini patutnya kita jadikan pertimbangan dalam memilih teman.

Bayangkan ketika sedang bersamanya, dia menyepelekan waktu ibadah dan tanpa sadar kita ikut larut dalam suasana itu, sehingga lupa beribadah. Hal itu lama kelamaan bisa membuat kita juga terbiasa melalaikan ibadah karena merasa ada teman yang lalai juga.

Orang yang lalai ibadah merupakan salah satu ciri orang munafik, sebagaimana firman Allah: “Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas.” (QS. An-Nisa:142)

“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan menuruti hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan, kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh, maka mereka itu akan masuk surga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikit pun.” (QS. Maryam:59-60)

Orang yang taat beribadah diharapkan bisa menuntunkita menjadi pribadi yang taat dan semakin takut kepada Allah SWT.

2. Egois

Egois merupakan faktor utama dari segala penyakit hati dan sifat buruk. Dia berusaha menuruti keinginan untuk membuatnya nyaman dan aman. Orang yang memiliki sifat ini biasanya diiringi sifat mudah tersinggung dan tersulut amarah.

Dalam situasi yang sulit, ia tega merugikan orang lain demi kepentingan sendiri. 

Allah telah menyebut sifat tercela ini di dalam Al-Qur’an: “Sesungguhnya manusia diciptakan keras kepala – putus asa ketika hal-hal buruk terjadi, menyesali ketika hal-hal baik datang.” (QS. Al-Ma’arij:19–21)

Nabi Sulaiman a.s memberi wejangan kepada anaknya: “Wahai anakku, tinggalkanlah mira’ (jidal, mendebat karena ragu-ragu dan menentang) itu, karena manfaatnya sedikit. Dan ia membangkitkan permusuhan di antara orang-orang yang bersaudara.”

Alangkah baiknya ingatkanlah teman yang memiliki sifat ini, atau tinggalkan jika tidak bisa diingatkan, karena kita akan selalu berada di posisi sulit hanya untuk memenuhi kepentingannya. Ingat! Si egois tidak akan memikirkan keadaan orang lain.

3. Sering berbohong

Berkata bohong memang selalu menjadi api dalam setiap hubungan. Termasuk juga hubungan pertemanan. Pondasi awal yang harus dimiliki seseorang adalah berkata jujur. Sebagaimana firman Allah dalam Alquran surah At-Taubah ayat 119: “Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang jujur.”

Rasulullah s.a.w bersabda, “Kalian harus jujur, karena kejujuran itu menunjukkan pada amal kebaikan, dan amal kebaikan menunjukkan kepada surga. Dan, orang itu akan tetap berkata jujur, dan memilih untuk jujur sehingga ia dicatat di sisi Allah sebagai orang jujur. Dan jauhilah oleh kalian berdusta (berbohong), karena berdusta (berbohong) itu menunjukkan kepada kemaksiatan (kejahatan), dan kemaksiatan (kejahatan) itu menunjukkan kepada neraka. Dan orang itu akan tetap berdusta (berbohong), dan memilih untuk berdusta (berbohong) sehingga dicatat di sisi Allah sebagai pendusta (pembohong).” (H.R. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan Tirmizi)

Untuk itu, mari mulai sekarang menumbuhkan sifat jujur mulai dari diri sendiri, kemudian mengingatkan orang-orang terdekat. Memiliki teman yang jujur berarti dapat memberi tahu kita mana hal buruk dan baik.

4. Tidak bisa dipercaya atau suka ingkar janji

Menurut Islam, dalam memilih teman sebaiknya yang tidak suka ingkar janji. Sifat amanah seorang teman akan meminimalisir kewaspadaan satu sama lain.

Allah berfirman, “Sebenarnya barang siapa yang menepati janji dan bertakwa, maka sungguh, Allah mencintai orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali ‘Imran:76)

Ayat tersebut menerangkan bahwa ketika kita selalu menepati janji dan bertakwa kepada Allah, maka Allah akan mencintai kita. 

Dari Imam Ali bin Abi Thalib, Rasulullah s.a.w bersabda, “Barang siapa yang tidak menepati janji seorang Muslim, maka dia mendapat laknat Allah, malaikat, dan seluruh manusia. Tidak diterima darinya taubat dan tebusan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Secara singkat, kita tentu akan merasa damai saat memberi kepercayaan kepada teman yang amanah.

5. Mudah memutus silaturahmi

Dalam aspek pertemanan, kita perlu memiliki teman yang mudah bergaul dan rutin menjalin silaturahmi. Tak terkecuali di era pandemik yang kemungkinan dapat kembali berlangsung meskipun belum bisa bertatap muka.

Pentingnya silaturahmi dalam Islam ditegaskan langsung oleh Allah dan Rasul-Nya dengan memberi ancaman kepada siapa pun yang memutus silaturahmi.

Diriwayatkan bahwa Rasulullah s.a.w bersabda, “Tidak akan masuk surga orang yang memutus (silaturahmi).” (HR. Imam Bukhari)

Nabi s.a.w juga bersabda, “Orang yang paling dibenci Allah ialah orang yang paling suka bermusuhan.” (HR. Bukhari)

Rasulullah s.a.w bersabda, “Tidak dibenarkan bagi seorang Muslim untuk meninggalkan saudaranya (tidak mengajak berbicara karena benci) lebih dari tiga hari.” (HR.Muslim)

Diriwayatkan Rasulullah s.a.w bersabda, “Barangsiapa yang ingin diperluas rezekinya dan ditambah umurnya, hendaklah dia menyambungkan hubungan kekeluargaan (silaturahmi).” 

Jadi, pilihlah teman yang senantiasa menjaga kerukunan, kedamaian, dan suka menyambung silaturahmi dengan semua orang. Sehingga nantinya hubungan pertemanan akan terus terjaga baik.

6. Bermuka dua

Sifat bermuka dua juga salah satu sifat orang munafik. Orang munafik cenderung tidak teguh pendirian. Seperti ditegaskan dalam Al-Qur’an: “Dan apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman mereka berkata: ‘Kami telah beriman’. Tetapi apabila mereka berjumpa kembali dengan setan-setan mereka berkata: ‘Sesungguhnya kami bersama kamu, kami hanya berolok-olok’.” (QS. Al-Baqarah:14)

Hati-hati dengan sifat buruk ini, karena bisa menjerumuskan pada adu domba.

7. Sombong dan riya’

Sombong dan riya’ adalah sifat buruk, karena seorang manusia harusnya merasa lemah serta rendah diri di hadapan Allah SWT, Sang Penguasa seisi alam.

Dalam surah Luqman ayat 18 Allah berfirman: “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.”

Rasulullah s.a.w juga menganjurkan untuk tidak berteman dengan orang-orang sombong. Beliau bersabda: “Apabila kamu berjumpa dengan seseorang yang memperturutkan sifat pelit, mengumbar hawa nafsu, mengutamakan dunia, dan selalu membanggakan pendapatnya sendiri, maka selamatkan dirimu.”

Peringatan Allah SWT juga tertera dalam surah Al-Anfal ayat 47: “Dan (juga) orang-orang yang menafkahkan harta-harta mereka karena riya’ kepada manusia, dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada Hari Kemudian. Barangsiapa yang mengambil setan itu menjadi temannya, maka setan itu adalah teman yang seburuk-buruknya.”

8. Bangga dengan dosa yang diperbuat

Dosa yang diperbuat merupakan aib. Sebagai seorang Muslim, kita harus menguburnya dengan taubat dan bersumpah tak mengulangi lagi. Namun bagi orang yang malah membanggakan dan membenarkan perbuatannya itu sungguh tidak baik. Hal tersebut tercantum sebagaimana dalam ayat Al-Qur’an: Dia (Allah) berfirman, “Dan kepada orang yang kafir dan Aku beri kesenangan sementara, kemudian akan Aku paksa dia ke dalam azab neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.” (QS. Ali ‘Imran:126)

Firman Allah tentang para pendosa: “Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku.” (QS. Al-Mu’minun:108)

9. Dengki

Perbuatan tercela lain yang tidak seharusnya dimiliki dalam pertemanan adalah dengki. Sifat dengki tidak ditampakkan oleh pemiliknya, namun efeknya bisa menimbulkan perilaku buruk lainnya seperti ghibah dan fitnah. 

“Jika kamu memperoleh kebaikan, (niscaya) mereka bersedih hati, tetapi jika kamu tertimpa bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertakwa, tipu daya mereka tidak akan menyusahkan kamu sedikitpun. Sungguh, Allah Maha Meliputi segala apa yang mereka kerjakan.” (QS. Ali ‘Imran:120)

Rasulullah s.a.w bersabda: “Kedengkian akan memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar, dan sedekah akan menghapus kesalahan sebagaimana air dapat mematikan api. Shalat adalah cahaya seorang Mukmin, sedangkan puasa adalah perisai dari api neraka.” (HR. Ibnu Majah)

Demikianlah sembilan sifat yang harus kita waspadai dalam memilih teman menurut Islam. Agar kita dapat menjalin pertemanan yang sehat untuk kebaikan dunia maupun akhirat.

EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *